Dubes Inggris, “Kaum Muslim Tidak Perlu Khawatir Hidup di Inggris”

Dubes Inggris untuk Indonesia, Timor Leste, ASEAN, Mr. Moazzam Maliq, (kedua dari kiri) saat menjadi pembicara di Islamic Intellectual Forum Edisi IV bertema “Life of Muslim In Europe” di Bale Rucita Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Kamis (19/03) *

[Unpad.ac.id, 20/03/2015] Dewan Keluarga Masjid (DKM) Unpad menggelar Islamic Intellectual Forum Edisi IV yang bertema “Life of Muslim In Europe”di Bale Rumawat Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Kamis (19/03) kemarin. Acara ini menghadirkan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Mr. Moazzam Maliq.

Dubes Inggris untuk Indonesia, Timor Leste, ASEAN, Mr. Moazzam Maliq, (kedua dari kiri) saat menjadi pembicara di Islamic Intellectual Forum Edisi IV  bertema “Life of Muslim In Europe” di Bale Rucita Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Kamis (19/03) *
Dubes Inggris untuk Indonesia, Timor Leste, ASEAN, Mr. Moazzam Maliq, (kedua dari kiri) saat menjadi pembicara di Islamic Intellectual Forum Edisi IV bertema “Life of Muslim In Europe” di Bale Rucita Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Kamis (19/03) *

“Acara ini bertujuan memberikan wawasan kepada peserta mengenai kehidupan muslim di Eropa serta memberikan motivasi untuk dapat melanjutkan studi. Menjadi spesial karena duta besar yang kita hadirkan adalah seorang muslim,” ujar Akbar Nazary ketua pelaksana kegiatan seperti dikutip dalam rilis.

Selain menghadirkan Mr. Moazzam Maliq, kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen dari berbagai kampus di Kota Bandung, dan peserta umum ini, juga menghadirkan narasumber Atip Latiful Hayat, Ph.D (Dosen FH Unpad yang juga perwakilan Tim World Class University Unpad) Mokhamad Anwar, Ph.D (Dosen FEB Unpad), dan moderator Budi Harsanto, MM (Ketua DKM Unpad).

Pembicara pertama, Moazzam Maliq, Duta Besar Inggris yang beragama Islam, menjelaskan mengenai kehidupan sosial muslim di Eropa, khususnya Inggris. Secara statistik jumlah muslim di Inggris adalah 5%, kebanyakan berusia relatif muda dengan tingkat kelahiran (birth rate) lebih tinggi dibandingkan komunitas lain.

Meski termasuk ke dalam kelompok minoritas, ia optimis tak perlu ada kekhawatiran untuk hidup sebagai muslim di Inggris termasuk dalam penggunaan jilbab ke sekolah atau universitas.

Pembicara kedua, Atip menyampaikan mengenai world class university dan pengalamannya sebagai interviewer beasiswa LPDP. Ia pun memotivasi peserta untuk bisa melanjutkan studi ke luar negeri khususnya Eropa.

Sementara pembicara ketiga, Mokhamad Anwar menyampaikan pengalaman melakukan studi di Inggris, mulai dari persiapan, pengiriman aplikasi, hingga saat melakukan dan menyelesaikan studi. Ia banyak memberikan motivasi bagi peserta untuk dapat melanjutkan studi ke luar negeri khususnya Inggris.

Menanggapi antusiasme peserta yang bertanya mengenai tips untuk studi ke Inggris, Moazzam menyampaikan berbagai informasi dan tips terkait studi ke Inggris. Di akhir paparan pria lulusan London School of Economics dan Oxford University ini pun memberikan pesan kepada para peserta.

Work hard, study hard, become leader, change your country,” ucap Moazzam.*

Rilis: DKM Unpad/arf

Share this: