Nida Fauziah, Penerima Dana Bidikmisi yang Jadi Wisudawan Terbaik Unpad

Nida Fauziah, mahasiswa Sastra Unpad yang jadi Wisudawan Terbaik Unpad pada Wisuda Gelombang I Unpad TA 2014/2015 (Foto oleh: Arief Maulana)*

[Unpad.ac.id, 5/11/2014] Bertekad ingin membahagiakan ibunda, Nida Fauziah gigih menyelesaikan studinya di program studi Sastra Sunda Fakultas Ilmu Budaya Unpad. Perjuangannya membuahkan hasil, ia lulus dengan masa studi 3 tahun 2 bulan dan tercatat sebagai Wisudawan Terbaik Program Sarjana pada Wisuda Gelombang I Unpad TA 2014/2015. Nida menjalani prosesi wisuda di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Selasa (4/11) kemarin.

Nida Fauziah, mahasiswa Sastra Unpad yang jadi Wisudawan Terbaik Unpad pada Wisuda Gelombang I Unpad TA 2014/2015 (Foto oleh: Arief Maulana)*
Nida Fauziah, mahasiswa Sastra Unpad yang jadi Wisudawan Terbaik Unpad pada Wisuda Gelombang I Unpad TA 2014/2015 (Foto oleh: Arief Maulana)*

Selain lulus cepat, Nida pun memiliki IPK, 3,86. Semasa kuliah, ia merupakan mahasiswa penerima dana Bidikmisi, program bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi mahasiswa berprestasi namun tidak mampu secara finansial. Hal ini menjadi motivasi Nida untuk bisa berprestasi.

“Dulu mamah sempat bertanya darimana biaya untuk kuliah? Akhirnya ketika diterima di Unpad pihak fakultas mengajukan saya ikut Bidikmisi. Dan akhirnya mamah pun mendukung,” kenang gadis asal Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya ini saat diwawancarai Humas Unpad beberapa waktu lalu.

Bungsu dari 2 bersaudara ini mengaku, di keluarganya hanya ia yang mampu melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Selepas kepergian ayahnya, biaya sewaktu ia sekolah ditanggung oleh Paman dan beberapa saudaranya. Namun, keterbatasan ekonomi tidak lantas membuat Nida putus asa.

Ia pun mantap meneruskan studi ke Unpad, kampus favoritnya sewaktu masih duduk di MAN Kiarakuda, Tasikmalaya. Setelah menjadi penerima Bidikmisi, satu hal yang menjadi tujuannya adalah fokus terhadap kuliah. Ia pun rutin mengambil Semester Antara dan memilih konsentrasi Filologi, cabang ilmu sastra yang disukainya.

“Ada mitos kalau mahasiswa Filologi itu lulusnya lama. Namun, saya bisa membuktikan ke teman-teman bahwa mengkaji Filologi juga bisa cepat,” tukas Nida yang skripsinya meneliti tentang Naskah Sunda Wawacan Dewa Ruci.

Selama sebulan, Nida mengerjakan skripsinya meski sempat didera rasa bosan. Namun, target untuk bisa diwisuda pada bulan November terus membayanginya. Doa dan dukungan sang ibu, hingga dukungan dosen dan teman-temannya di Sastra Sunda sangat membantunya untuk bisa menyelesaikan studi.

Fokus terhadap akademik tidak lantas membuatnya mengabaikan kegiatan berorganisasi. Nida pun aktif di Paguyuban Mahasiswa Sastra Sunda (Pamass) Unpad. Dengan aktif berorganisasi, Nida mengaku memperoleh banyak pelajaran yang tidak didapat di sektor kurikuler.

“Tentunya kita jangan lupa tujuan utama kita yaitu berkuliah. Seimbangkan saja antara kuliah dengan organisasi, jangan terlalu di-push di organisasi,” ujar gadis kelahiran Ciawi, 21 Desember 1992.

Nida sendiri mengaku bangga bisa menyelesaikan studi di Unpad dan menyandang predikat sebagai wisudawan terbaik meski berasal dari keluarga yang tidak mampu.

“Terima kasih Unpad dan Bidikmisi. Sangat membantu kuliah bagi mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi. Dengan Bidikmisi juga dapat meningkatkan kecerdasan bagi mahasiswanya,” ujar Nida yang punya cita-cita menjadi seorang Filolog tersebut.*

Laporan oleh Arief Maulana / eh

Share this: