Usai Eksplorasi, Palawa Unpad Sosialisasikan Pentingnya Kawasan Karst bagi Warga Klapanunggal Bogor

Sejumlah warga Klapanunggal Kabupaten Bogor berkumpul untuk mendapatkan informasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian kawasan karst. Pada kesempatan itu, dilakukan juga sosialisasi tentang kesehatan *

[Unpad.ac.id, 8/09/2014] Kawasan karst sebagai sumber cadangan air harus selalu dijaga kelestariannya karena merupakan bagian dari keseimbangan ekologi. Mengingat pentingnya hal tersebut, Unit Kegiatan Mahasiswa Palawa Unpad melakukan sosialisasi mengenai karst kepada warga Dusun Cibuntu Desa Leuwi Karet Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor pada Sabtu (6/9) kemarin. Kegiatan ini merupakan lanjutan kegiatan ekspedisi kawasan karst yang telah dilakukan pada 10-17 Juli 2014 lalu.

Sejumlah warga Klapanunggal Kabupaten Bogor berkumpul untuk mendapatkan informasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian kawasan karst. Pada kesempatan itu, dilakukan juga sosialisasi tentang kesehatan *
Sejumlah warga Klapanunggal Kabupaten Bogor berkumpul untuk mendapatkan informasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian kawasan karst. Pada kesempatan itu, dilakukan juga sosialisasi tentang kesehatan *

Melalui kegiatan eksplorasi dan pemetaan sebelumnya pada kesepuluh gua di dusun tersebut, tim Palawa Unpad mendapatkan data peta yang diakumulasi sepanjang 1,04 km dan memiliki berbagai rupa ornamen dan biota. Biota gua-gua tersebut antara lain jangkrik (Gryllus assimilis), kalacemeti (Amblypygi), kapinis (Apus nipalensis), laba-laba (Arachnida), beberapa jenis kelelawar (Chiroptera), kaki seribu (Diplopoda) dan beberapa hewan renik.

Gua terpanjang di dusun ini yaitu Gua Ciranji dengan panjang 246 m, memiliki sungai bawah tanah yang airnya dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan uji laboratorium ekologi Unpad, air yang keluar dari gua ini masih dalam batas aman, hanya saja terdapat bakteri E-coli. Oleh karena itu, tim menyarakan kepada warga sekitar jika ingin mengonsumsi air tersebut harus diendapkan atau disaring untuk mengurangi keruhnya air dan juga memasaknya hingga beberapa saat mendidih agar bakteri yang ada benar-benar mati.

Selain itu, tim juga melakukan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan cara menyikat gigi yang baik dan benar kepada warga Dusun Cibuntu. Dusun yang cukup sulit diakses karena medan yang berbukit ini memiliki indeks kesehatan gigi yang tergolong rendah berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan sebelumnya. Hasil wawancara pun, warga belum mengetahui cara dan waktu yang tepat dalam menyikat gigi. Maka tim menyimulasikan cara menyikat gigi yang benar dan waktu menyikat gigi yang tepat yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Warga yang sebagian besar bekerja sebagai buruh serabutan dan berekebun ini, sangat jarang mendapat sosialisasi dan penyuluhan kesehatan dari pemerintah setempat.

Sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan tim, mendapat respon yang hangat dari warga dusun Cibuntu. Ada kurang lebih 60 warga yang hadir dalam kegiatan ini. “Saya bangga kepada mahasiswa yang datang kesini, bisa mencontohkan kelakuan yang sopan dan santun. Kami senang sekali bisa mendapat pengetahuan tentang gua-gua dan pemanfaatannya. Sebelumnya kami tidak pernah tahu bagaimana kegunaan gua, sekarang sudah tahu gimana manfaatnya dan apa yang harus dilakukan saat gua-gua ini terancam. Pengetahuan tentang sikat gigi juga sangat bermanfaat, anak saya yang tadinya males sikat gigi, usai sosialisasi kemarin jadi mau sikat gigi sebelum tidur,” ujar Amut, salah seorang tokoh masyarakat setempat.*

Rilis oleh Palawa Unpad/mar

Share this: