Perguruan Tinggi Adalah Entitas Pengembang Pengetahuan, Bukan Pabrik atau Perusahaan

Foto bersama panitia, narasumber, dan peserta Lokakarya Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Wisma Unpad Jln. Cimandiri Bandung, Rabu (24/09)*

[Unpad.ac.id, 26/09/2014] Dalam rangka membekali pimpinan perguruan tinggi dengan keahlian dan pengetahuan yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya, Unpad menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi yang diikuti oleh Wakil Dekan II Fakultas dan Ketua Prodi S1 Fakultas di lingkungan Unpad. Lokakarya ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang SDM, Sarana dan Prasarana dan Tata Kelola Unpad, Prof. Dr. Ir. H. Roni Kastaman, MSIE, pada Rabu (24/09) bertempat di Wisma Universitas Padjadjaran Jl. Cimandiri No. 14 Bandung.

Foto bersama panitia, narasumber, dan peserta Lokakarya Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Wisma Unpad Jln. Cimandiri Bandung, Rabu (24/09)*
Foto bersama panitia, narasumber, dan peserta Lokakarya Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Wisma Unpad Jln. Cimandiri Bandung, Rabu (24/09)*

Dalam lokakarya yang berlangsung hingga Kamis (25/09) ini, peserta akan membahas secara intensif berbagai studi kasus terkait pengelolaan perguruan tinggi. Dengan lokakarya ini diharapkan para pimpinan tersebut mampu menjalankan tugasnya dengan tetap meniti karier akademiknya, dan secara bersamaan juga mampu memberdayakan koleganya agar mencapai karier optimum.

“Universitas Padjadjaran sangat memerlukan pengembangan kepemimpinan berkaitan dengan perubahan status BLU Unpad menjadi PTN BH,” ujar Prof. Roni dalam sambutannya.

Pada kesempatan tersebut, hadir sebagai pembicara yaitu mantan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) periode 1999-2007, Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro. Di hadapan peserta Prof. Satryo membahas materi mengenai misi perguruan tinggi, prinsip tata kelola perguruan tinggi, manajemen pengetahuan, aset perguruan tinggi, pengaruh dan implementasi kebijakan, manajemen fakultas/jurusan.

Menurut Prof. Satryo, pimpinan perguruan tinggi, misalnya Rektor, Direktur, Dekan, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, dan lainnya perlu dilengkapi dengan keahlian dan pengetahuan yang memadai. Kemampuan tersebut antara lain kepemimpinan akademik, manajemen pengetahuan, tata kelola perguruan tinggi, dan manajemen fakultas/jurusan.

“Memimpin perguruan tinggi memerlukan keahlian dan pengetahuan yang khusus karena perguruan tinggi merupakan suatu entitas yang unik. Perguruan tinggi bukanlah sebuah kantor, bukan sebuah pabrik dan juga bukan sebuah perusahaan. Perguruan tinggi adalah suatu entitas pengembang pengetahuan yang tujuannya adalah menciptakan masyarakat berpengetahuan,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Biro SDM, Hukum dan Tata Kelola Unpad Drs. Sudarma, MM, selaku penyelenggara kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan kepada para pimpinan perguruan tinggi tentang bagaimana cara mengelola perguruan tinggi secara profesional, mulai dari pengelolaan akademik, seperti bagaimana cara mengelola program studi, SDM hingga sarana prasarana secara lebih baik.

“Semuanya dilakukan secara komprehensif untuk saling melengkapi dan mendukung sehingga perguruan tinggi menjadi lebih baik,” ujarnya.*

Laporan oleh: Wati Sukmawati/mar

Share this: