Lima Mahasiswa Jepang Ini Terkesan dengan Keramahan Mahasiswa Unpad dan Keindahan Bandung

Kelima mahasiswa Chiba University Jepang yang mengikuti JASSO short-stay program di Unpad (Foto oleh: Artanti)*

[Unpad.ac.id, 26/09/2014] Tingginya rasa solidaritas, keterbukaan, serta keramahan civitas akademika Unpad menimbulkan kesan tersendiri bagi lima mahasiswa asal Jepang ini. Mereka merupakan peserta JASSO Short-Stay Program at Universitas Padjadjaran, khususnya untuk program Environmental Horticulture Global Expert.

Kelima mahasiswa Chiba University Jepang yang mengikuti JASSO short-stay program di Unpad (Foto oleh: Artanti)*
Kelima mahasiswa Chiba University Jepang yang mengikuti JASSO short-stay program di Unpad (Foto oleh: Artanti)*

Kelima mahasiswa tersebut adalah Yuichi Honda, Noboru Miyamoto, Yoshito Koga, Shunki Takai, dan Yuzuru Usami. Mereka mengikuti JASSO Short-Stay Program di Unpad selama sepuluh hari, yakni mulai 17 hingga 27 September, khususnya di Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad.

“Motivasi belajar mahasiswa Unpad juga begitu tinggi, dan ini menjadi pendorong bagi kami,” ujar Noboru Miyamoto saat ditemui bersama keempat rekannya di Ruang UPT Humas Unpad, Gedung Rektorat, kampus Jatinangor, Kamis (26/09).

Selain itu, Usami menuturkan bahwa kebanyakan mahasiswa Unpad berani mengemukakan pendapat, tidak menutup diri, dan sangat interaktif. Mereka sependapat bahwa keakraban mahasiswa Unpad sangat terlihat, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Koga juga mengungkapkan, antusiasme mahasiwa Unpad untuk dekat dan membantu mereka pun sangat tinggi. Walaupun masalah bahasa kadang menjadi kendala, mereka dapat mengerti dan senang atas segala kebaikan yang didapatkan.

“Mahasiswa Unpad sangat terbuka menerima kami sebagai teman. Sangat ramah. Suasana kelas juga sangat mendukung,” tambah Honda. Ia juga menuturkan bahwa mahasiswa Unpad sangat membaur, tidak mempedulikan perbedaan budaya dan asal daerah.

Adapun fokus dari kegiatan mereka adalah melakukan perbandingan terkait sistem budaya komoditas holtikultura antara Jepang dengan Indonesia. Aktivitas yang dilakukan antara lain mengikuti perkuliahan di beberapa kelas, melakukan kunjungan laboratorium, serta kunjungan ke sejumlah sarana riset dan pembelajaran di Unpad. Selain di FTIP, kegiatan juga di lakukan di Fakultas Pertanian Unpad. Terkait dengan salah satu bidang yang sedang dipelajari, food and resource economics, mereka pun melakukan kunjungan ke pasar tradisional dan pasar modern di Bandung.

Kelima mahasiswa ini mengaku memiliki alasan tersendiri mengapa memilih Indonesia, dan Unpad khususnya, sebagai lokasi mengikuti short stay program ini. Koga misalnya, yang ingin mengetahui metode budidaya tanaman di negara tropis, termasuk tanaman apa saja yang ditanam di Indonesia.

Sebelum datang ke Indonesia, mereka pun terlebih dahulu belajar dan mencari tahu banyak hal dari lokasi tujuannya ini. Mereka yang baru pertama kali datang ke Indonesia, mengaku sangat ingin mengetahui tentang Bandung.

“Sebelumnya, diketahui bahwa Bandung merupakan salah satu kota terpadat di Indonesia. Saya membayangkan bahwa di sini pasti sangat padat dan ramai. Tapi setelah kesini, ternyata Bandung begitu indah dan dikelilingi oleh pegunungan. Pemandangannya sangat menarik,” ungkap Koga. Hal tersebut terutama dirasakan setelah mereka juga mengunjungi beberapa lokasi di Bandung, serta berwisata di Tangkuban Parahu dan Ciater, Lembang.

Kedepannya, mereka ingin membagi apa yang mereka dapat selama short stay di Unpad ini kepada teman-teman lainnya di Chiba University, terutama bagi yang mengikuti program serupa di universitas dan negara lain. “Ini juga akan bermanfaat bagi calon-calon peserta untuk tahun berikutnya yang akan atau mempunyai minat memilih Unpad sebagai perguruan tinggi tujuannya,” ujar PIC kerja sama Unpad dengan Chiba University, Handarto, M.Agr., Ph.D. saat ditemui pada kesempatan yang sama.

Selain menerima mahasiwa dari Chiba University, Unpad juga mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti program tersebut kesana. Tahun ini merupakan kali kelima kegiatan pertukaran mahasiswa ini dilaksanakan. “Mereka ini gelombang kelima yang dikirim dari sana, dan kita juga sudah mengirim kesana,” ungkapnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

Share this: