BI Luncurkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Unpad

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, mencoba cara penggunaan kartu elektronik dalam Gerakan Nasional Non Tunai di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (4/09) kemarin (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 5/09/2014] Bank Indonesia (BI) secara resmi meluncurkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di lingkungan Unpad. Peluncuran gerakan yang merupakan kerja sama antara BI, Perbankan, dan Unpad ini digelar pada Kamis (4/09) kemarin di Bale Santika Unpad Kampus Jatinangor oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jabar Banten), Dr. Dian Ediana Rae, SH., LLM.

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, mencoba cara penggunaan kartu elektronik dalam Gerakan Nasional Non Tunai di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (4/09) kemarin (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, mencoba cara penggunaan kartu elektronik dalam Gerakan Nasional Non Tunai di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (4/09) kemarin (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Peluncuran yang bertajuk “Launching Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) Kerja sama antara BI, Perbankan, dan PT” ini juga dihadiri oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, pimpinan Perbankan wilayah Jabar Banten, pimpinan universitas dan fakultas, serta mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad.

Dalam sambutannya, Dian mengatakan bahwa GNNT adalah suatu langkah pengembangan alat pembayaran yang lebih efisien dan aman. Dari segi efisiensi, setiap tahunnya BI mengeluarkan anggaran besar untuk mencetak uang nasional sehingga dengan penerapan GNNT ini, anggaran yang dikeluarkan BI menjadi lebih efisien.

“Ini juga untuk mengubah mindset masyarakat. Seandainya masyarakat di waktu nanti akan semakin mengurangi transaksi tunai, tentu ini akan mengurangi beban negara secara signifikan,” kata Dian.

Dari segi keamanan, GNNT menjanjikan transaksi menjadi lebih aman. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap peredaran uang palsu. “Kita juga tidak usah jijik terhadap uang yang sudah lusuh dan tidak usah merasa bingung setiap kali transaksi apakah kembaliannya masih ada atu tidak,” tambahnya.

Agar GNNT ini dapat berjalan dengan baik, langkah awal yang dilakukan BI adalah meluncurkan sekaligus menyosialisasikannya di lingkungan mahasiswa. Menurut Dian, lingkungan kampus merupakan kawasan reseptif terhadap perkembangan teknologi.

GNNT adalah bentuk gerakan transaksi keuangan non tunai yang menggunakan kartu. Kartu ini memiliki saldo yang bisa diisi ulang secara elektronik. Dalam transaksi, kartu tidak memerlukan klarifikasi PIN maupun tanda tangan, sehingga dapat menjadi lebih cepat dan mudah.

Secara bertahap, GNNT akan diterapkan di beberapa fasilitas publik di lingkungan kampus Unpad Jatinangor. Selain itu, Dian pun akan mengembangkan GNNT ini di kecamatan Jatinangor.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor pun mengapresiasi peluncuran GNNT. Rektor pun mengajak para mahasiswa untuk ikut serta dalam pengembangan gerakan tersebut.

“Kami mendukung dan ini akan meberikan manfaat lebih dibandingkan dengan uang tunai, karena akan lebih mudah untuk bisa melakukan rekonsiliasi dan transaksi lainnya,” kata Rektor.*

Laporan oleh Arief Maulana / eh

Share this: