Atasi Kantuk Saat Berkendara, Masker “Sengat Api” Karya Mahasiswa Unpad Raih Perak di Pimnas

Mahasiswi Farmasi Unpad yang menciptakan Masker Senyum Semangat Aroma Terapi (Foto oleh: Dadan T.)*

[Unpad.ac.id, 2/09/2014] Mengantuk saat berkendara merupakan salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Berbekal permasalahan tersebut, 5 orang mahasiswa Fakultas Farmasi Unpad menciptakan sebuah masker multifungsi penahan kantuk bertajuk “Masker Sengat Api (Senyum Semangat Aromaterapi) Solusi Atasi Kantuk Saat Berkendara”.

Mahasiswi Farmasi Unpad yang menciptakan Masker Senyum Semangat Aroma Terapi (Foto oleh: Dadan T.)*
Empat dari 5 mahasiswi Farmasi Unpad yang menciptakan Masker Senyum Semangat Aromaterapi (Foto oleh: Dadan T.)*

Kelima mahasiswa tersebut adalah Nita Yesita, Foni Seviana, Putri Aprilia Dwitama, Feni Dwi Anggraini, dan Khairunnisa Fadhilah. Masker ciptaannya merupakan masker yang disisipi oleh gel aromaterapi yang memilki aroma menyegarkan sehingga memberikan stimulan untuk mengusir rasa kantuk pada pemakainya. Masker gel ini juga aman dan tidak terdapat efek samping.

“Kita biasa minum energy drink agar tidak mengantuk, tapi tidak bertahan lama. Akhirnya kita buat masker ini. Selain menahan rasa kantuk, masker ini juga untuk menghindari polusi,” papar Feni saat diwawancarai Humas Unpad, Selasa (02/09).

Untuk gel aromaterapi terbuat dari campuran antara serbuk pembentuk gel dengan larutan dan aroma terapi. Nita sendiri merahasiakan apa saja serbuk pembentuk gel tersebut. Diakui mereka, untuk mendapatkan serbuk pembuat gel beberapa diantaranya harus diimpor langsung dari negara lain.

Gel kemudian dibungkus plastik untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong yang ada di masker. Masker tersebut sudah didesain sendiri oleh mereka dan pengerjaannya dilakukan oleh sebuah konveksi di wilayah Majalaya, Kabupaten Bandung, yang menjadi mitra mereka.

Gel aromaterapi tersebut memiliki 4 varian aroma, yaitu green tea, peppermint, orange dan lemon. Bila sudah dibuka plastiknya, gel akan bertahan selama 3 minggu. Namun jika belum dibuka, gel akan bertahan hingga 5 bulan. “Kita juga menyediakan gel untuk diisi ulang,” kata Nita.

Produk ini sudah berjalan sejak bulan Februari lalu melalui hibah penelitian PKM oleh Dikti. Saat ini, Masker Sengat Api telah banyak dijual ke beberapa kota, seperti Jakarta, Tangerang, Semarang, Bekasi, Magelang, Denpasar, Malang, hingga Palembang. Mereka pun mempromosikan produknya melalui akun twitter @sengatapi

“Rata-rata mereka puas terutama melihat desain maskernya,” kata Putri.

Produk inilah yang mengantarkan mereka meraih penghargaan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-27 di Universitas Diponegoro, pada 25 – 28 Agustus lalu. bersama nyi Mekar Saptarini, S.Si., M.Si., Apt., selaku dosen pendamping, Nita dan kawan-kawan berhasil meraih juara 2 pada kelas presentasi PKM Kewirausahaan.

“Intinya kita harus total pada kelas presentasi. Rata-rata kelas presentasi di kita agak boring, makanya kita mencoba presentasi dengan ceria,” kenang Nita dan kawan-kawan.

Selepas meraih juara, mereka pun akan mengembangkan Masker Sengat Api ini, salah satunya mematenkan gel aromaterapi. Untuk merek produk, mereka telah mematenkannya kepada UPT HKI Unpad yang saat ini masih dalam proses perolehan hak paten.

“Semoga produk ini bisa berguna buat masyarakat biar angka kecelakaannya menurun,” pungkas Nita.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Share this: