Agroforestry untuk Jembatani Kesenjangan Ekonomi dan Ekologi

Logo Unpad *

[Unpad.ac.id, 12/09/2014] Semakin meningkatnya populasi global mengakibatkan kebutuhan pangan juga terus bertambah. Revolusi hijau memang telah membantu mencegah kelaparan skala besar dan kekurangan gizi, tetapi juga menimbulkan efek samping yang merugikan. Industri pertanian modern saat ini seringkali mengabaikan adanya efek samping tersebut. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah penerapan agroforestry.

Logo Unpad *
Logo Unpad *

Prof. P.K. Ramachandran Nair dari University of Florida menyampaikan hal tersebut saat memberikan kuliah umum bertema “Agroforestry Science and Environmental Crisis Prospect and Challenges in the 21st Century and Beyond”. Acara yang dimoderatori oleh Koordinator Program Studi Magsiter Ilmu Lingkungan (PSMIL) Unpad, Unpad, Parikesit, M.Sc,Ph.D ini digelar di Ruang Serba Guna, Gedung 2 Lantai 4, Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (11/09) kemarin. Kuliah umum ini digelar atas kerja sama Program Pascasarjana dengan PSMIL Unpad.

Menurut Prof. Nair, agroforestry telah menjembatani kesenjangan ekonomi dan ekologi. Agroforestry merupakan sebuah bentuk pengelolaan pohon/tanaman dengan hewan ternak yang berinteraksi untuk sejumlah tujuan.

Agroforestry muncul di daerah tropis pada 1970-an dan 1980-an sebagai pendekatan untuk mengatasi masalah dalam pengelolaan lahan, seperti penggundulan hutan, degradasi lahan, makanan, pakan ternak, dan kekurangan kayu bakar,” ungkap Prof. Nair.

Prof. Nair mengungkapkan, bahwa perlu dikembangkannya konsep agroforestry terutama dalam tataran akademik. Saat ini telah muncul beberapa program pendidikan dan publikasi ilmiah terkait agroforestry ini.

Kuliah umum ini digelar untuk memberikan paradigma terhadap ilmu agroforestry yang berkaitan dengan lingkungan, dilihat dari prospek dan tantangan yang akan dihadapi. Kegiatan ini bukan hanya dikuti oleh sejumlah mahasiswa dari jenjang S-2, tapi diikuti juga oleh para mahasiswa jenjang S-1 dari berbagai fakultas di Unpad.

Dibuka oleh direktur Pascasarjana Unpad, Prof. Dr. Ir. Mahfud Arifin, M.S., acara ini juga turut dihadiri oleh Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Sulaeman Rahman Nidar, S.E., MBA, dosen Ilmu Lingkungan Unpad, Prof. Oekan S. Abdoellah, MA., Ph.D, dan Prof. Hans Bressers dari University of Twente. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

Share this: