Rektor Unpad, “Junjung Nasionalisme, Jangan Merasa Paling Hebat dan Merendahkan Pihak Lain”

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat memberikan kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan kepada mahasiswa baru Unpad Tahun Akademik 2014/2015 di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (15/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 25/08/2014] Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia memberikan kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan kepada mahasiswa baru Unpad Tahun Akademik 2014/2015. Kuliah umum diselenggarakan di Bale Sawala, Unpad, Jatinangor, Senin (25/08). Dalam kesempatan tersebut, Rektor memaparkan materinya mengenai “Nasionalisme dan Patriotisme Kekinian”.

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat memberikan kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan kepada mahasiswa baru Unpad Tahun Akademik 2014/2015 di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (15/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat memberikan kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan kepada mahasiswa baru Unpad Tahun Akademik 2014/2015 di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (15/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Di hadapan para mahasiswa, Rektor mengatakan bahwa dalam menjunjung semangat nasionalisme dan patriotisme, yang dapat dilakukan oleh para mahasiswa diantaranya adalah dengan semangat untuk belajar. Rektor berpesan agar mereka dapat kuliah dengan baik, lulus tepat waktu, dan berprestasi sebaik mungkin. Hal tersebut merupakan bukti awal tanggung jawab terhadap negara.

“Patriotisme yang harus dibangun, paling tidak bertanggung jawab kepada masyarakat. Kuliah kalian kan sebagian besar didanai oleh masyarakat,” pesan Rektor. Selain tanggung jawab kepada masyarakat, Rektor mengatakan bahwa hal tersebut juga sebagai bentuk dari tanggung jawab kepada diri sendiri dan orang tua.

Selain itu, dalam menjunjung nasionalisme, yang paling penting adalah tidak merasa menjadi yang paling hebat, lalu merendahkan orang lain. “Lebih baik ketika kita sama-sama saling membangun kehebatan itu,” tutur Rektor.

Rektor juga mengungkapkan, bahwa kemerdekaan merupakan sebuah amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Namun saat ini, masih banyak hal yang belum sesuai harapan. Diantaranya adalah Indeks Pembangunan Manusia yang berada di posisi 124 dari 187 negara, Indeks Korupsi berada di posisi 100 dari 182 negara, tingkat kemiskinan yang masih tinggi, kerusakan lingkungan sering terjadi, dan masih banyaknya pengangguran.

Meski demikian, masih ada harapan untuk memperbaiki hal tersebut. Harapan terutama ada pada para mahasiswa. “Universitas hanya fasilitator. Apa dan bagaimananya tergantung kalian. Jadi harus dipersiapkan dari sekarang,” ujar Rektor.

Rektor juga menekankan, yang paling utama adalah bukan gelar atau titel yang melekat pada nama seseorang, melainkan moral. Pada masa awal kemerdekaan, jumlah intelektual di Indonesia masih sedikit, tapi mampu membawa kemerdekaan Indonesia. Namun kini, jumlah intelektual semakin banyak tapi masih banyak hal yang tidak sesuai harapan. “Jadi dimana masalahnya? Jadi jangan-jangan di budaya, di jiwa bangsa ini,” ujarnya.

Menurutnya, seseorang itu dinilai dari sejauh mana ia dapat berprestasi, terutama di bidang ilmunya. “Titel panjang kalau dia tidak bermoral, tidak ada nilainya,” tutur Rektor.

perdana3 perdana2Kuliah umum tersebut terselenggara dibawah koordinasi Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Unpad melalui bagian e-Learning. Kuliah tersebut juga dapat disaksikan secara streaming melalui http://streaming.unpad.ac.id dan disiarkan secara khusus di sejumlah fakultas.

Di Bale Sawala sendiri, kuliah umum diikuti oleh ratusan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Keperawatan, dan Fakultas Ilmu Komunikasi. Selain itu, mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis turut berpartisipasi dalam kegiatan ini melalui fasilitas teleconference.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh *

Share this: