Unpad Realisasikan Kerja Sama Penelitian dengan Universitas Pattimura

Tim Peneliti dan pelaksana aplikasi pupuk hayati di desa Wayame Ambon sesaat sebelum panen pada 29 Mei 2014, Berdiri mahasiswa s1 (kiri) dan petani (kanan); jongkok Reginawanti dari Unpad (kiri) dan Marthin Kalay (kanan) *

[Unpad.ac.id, 2/06/2014] Dalam rangka menindaklanjuti kerja sama antara Universitas Padjadjaran dengan Universitas Pattimura, Ambon, dosen Fakultas Pertanian Unpad, Dr. Ir. Reginawanti Hindersah, MT, memberikan kuliah umum “Biofertilisasi untuk Pertanaman Sayuran” dan sosialisasi S-2 Ilmu Tanah serta S-2 Bioteknologi di hadapan para mahasiswa dan dosen Fakultas Pertanian Unpatti, Jumat (30/05) lalu.

Tim Peneliti dan pelaksana aplikasi pupuk hayati di desa Wayame Ambon sesaat sebelum panen pada 29 Mei 2014, Berdiri mahasiswa s1 (kiri) dan petani (kanan); jongkok Reginawanti dari Unpad (kiri) dan Marthin Kalay (kanan) *
Tim Peneliti dan pelaksana aplikasi pupuk hayati di desa Wayame Ambon sesaat sebelum panen pada 29 Mei 2014, Berdiri mahasiswa s1 (kiri) dan petani (kanan); jongkok Reginawanti dari Unpad (kiri) dan Marthin Kalay (kanan) *

Dalam kunjungannya ke Unpatti, juga didiskusikan mengenai rencana kerja sama selanjutnya dengan Pembantu Rektor IV, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) serta dekan Fakultas Pertanian Unpatti. Diharapkan program penelitian dan pengabdian masyarakat kedua universitas dapat diperluas termasuk ke seluruh Pilar Penelitian Unpad.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Unpatti-Unpad ini telah dilakukan pada 11 Desember  2013 lalu.  MoU ini  ditindaklanjuti dengan  Perjanjian Kerja Sama Penelitian antara LPPM Unpad dan Lembaga Penelitian Unpatti. Realisasinya diawali dengan penelitian aplikasi pupuk hayati dengan dana Penelitian Stranas Dikti yang diketuai oleh Dr. Reginawanti Hindersah. Laboratorium Biologi Tanah Faperta Unpad telah mengembangkan pupuk hayati padat maupun cair dengan merk BION-UP. Saat ini BION-UP cair segera diproduksi oleh PT Pupuk Kujang Cikampek dan untuk mendukung komersialisasi tersebut, berbagai penelitian laboratorium dan lapangan terkait BION-UP dengan intensif dilakukan.

Aplikasi pupuk hayati tersebut pada pertanaman sawi, sayuran penting untuk masyarakat Ambon. Aplikasi ini diterapkan di Desa Wayame Kecamatan Teluk Ambon Kabupaten Ambon yang dikawal dengan baik oleh Tim Unpatti yang diketuai oleh Dr. A. Marthin Kalay, alumni S-2 dan S-3 Faperta Unpad. Bagian penelitian Stranas di Ambon juga melibatkan mahasiswa S-1 dan S-2 Unpatti yang akan menggunakan data penelitian untuk tugas akhirnya.

Budidaya tanaman sayuran di Ambon dilakukan di tanah regosols berpasir, yang miskin unsur hara dan bahan organik. Pemberian pupuk hayati konsorsium berisi bakteri pemfiksasi nitrogen penghasil fitohormon dan mikroba pelarut fosfat dirasakan tepat untuk mengurangi pemupukan anorganik pada pertanian berkelanjutan. Hasil kaji terap ini menggembirakan dan menunjukkan bahwa BION-UP dapat mensubstitusi 25-50% pupuk NPK  jika diaplikasikan di tanah miskin, dan sejalan dengan hasil di tanah yang lebih subur di Jawa Barat. *

Rilis oleh: LPPM Unpad/mar*

Share this: