Hasil Verifikasi Administrasi, Unpad Alihkan 12 Mahasiswa Bidikmisi ke Reguler

Suasana pemeriksaan berkas calon mahasiswa Unpad peserta Bidikmisi di Bale Santika Unpad, Rabu (18/06) kemarin (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 19/06/2014] Lolosnya peserta Program Bidikmisi jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menjadi mahasiswa Unpad belum tentu menjadi jaminan ia akan  langsung dinyatakan sebagai penerima bantuan Bidikmisi. Tim Unpad kembali melakukan verifikasi administrasi dan lapangan, untuk mengecek agar penyaluran bantuan tersebut tidak salah sasaran.

Suasana pemeriksaan berkas calon mahasiswa Unpad peserta Bidikmisi di Bale Santika Unpad, Rabu (18/06) kemarin (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Suasana pemeriksaan berkas calon mahasiswa Unpad peserta Bidikmisi di Bale Santika Unpad, Rabu (18/06) kemarin (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Tahun ini, sebanyak 628 peserta Bidikmisi dinyatakan lolos Unpad melalui jalur SNMPTN. Setelah dilakukan verifikasi administrasi, sebanyak 12 peserta diantaranya dinyatakan tidak layak menerima bantuan Bidikmisi. Hal tersebut disampaikan Koordinator Tim Verifikator Bidikmisi, Drs. H. Wahyu Alamsyah, MS. saat ditemui usai pelaksanaan Registrasi Administrasi Mahasiswa Baru Program Sarjana SNMPTN 2014, Rabu (18/06).

“Yang Bidikmisi, terjadi permasalahan itu memang disebabkan salah data. Yang seharusnya tidak layak Bidikmisi, malah masuk Bidikmisi. Tapi setelah kita verifikasi data, kita bisa menyelesaikan masalah dan orang tuanya bisa memahami,” ungkap Wahyu.

Wahyu menuturkan, ada sejumlah syarat untuk menjadi penerima Bidikmisi. Diantaranya adalah penghasilan orang tua yang dibawah Rp 3 juta perbulan dan pendidikan orang tua maksimal S-1 atau D-IV. Setelah dilakukan verifikasi, para peserta yang dinyatakan tidak layak sebagai penerima Bidikmisi kemudian dilakukan penyesuaian data dan diharuskan membayar UKT sesuai dengan pendapatan orang tua untuk selanjutnya dapat melakukan registrasi mahasiswa baru Unpad.

“Jadi permasalahannya, yang pertama, yang bersangkutan itu didaftarkan sekolah, yang kedua, dia tidak memahami syarat Bidikmisi sehingga sekolah langsung mendaftarkannya. Jadi yang kendala itu,” ungkap Wahyu.

Sementara itu, Wahyu juga mengungkapkan bahwa ada sejumlah calon mahasiswa non-Bidikmisi yang mengajukan keberatan atas UKT yang telah ditetapkan. Ia mengatakan bahwa ini terjadi karena para peserta tidak mengisi data yang sesuai dengan hal yang sebenarnya.  Dengan bantuan tim helpdesk dari Unpad, mereka kemudian dibantu untuk disesuaikan datanya sehingga mereka dapat membayar UKT sesuai dengan kemampuan orang tuanya. “Kalaupun ada yang tidak punya biaya kita bantu selesaikan. Yang penting yang bersangkutan bisa registrasi,” ungkap Wahyu.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh *

Share this: