Unpad Melantik 1.978 Wisudawan pada Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2013/2014

Sebagian wisudawan yang dilantik pada Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2013/2014 di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 6/05/2014] Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, melantik 1.978 wisudawan pada pelaksanaan Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2013 – 2014 di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri Bandung, Selasa (6/05) hingga Kamis (8/05).

Sebagian wisudawan yang dilantik pada Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2013/2014 di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Sebagian wisudawan yang dilantik pada Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2013/2014 di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dalam pidato yang dibacakan Rektor, Selasa (06/05) pada Sidang Terbuka Senat Universitas, ditekankan pentingnya memilki rasa tanggung jawab pada setiap lulusan. Rasa tanggung jawab itu bukan hanya kepada individual, melainkan juga kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

“Hal tersebut, bukan hanya karena sebagian besar dari biaya pendidikan ditanggung oleh masyarakat, tapi sebagai warga negara memang sudah sewajibnya berdarma bakti kepada bangsa dan negaranya. Kesarjanaan harus dipandang sebagai amanah dan setiap amanah harus dipertanggungjawabkan,” kata Rektor.

Bertepatan dengan bulan Mei, ada 2 momentum penting yang terjadi, yaitu Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei, serta Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei. Dua momentum ini seharusnya wisudawan dapat menjadikan Indonesia menjadi jauh lebih baik lagi, dibandingkan dengan masa kebangkitan Indonesia pascakemerdekaan.

“Para sarjana dituntut untuk bisa menyelesaikan masalah bangsa, dan bukan menjadi tambahan masalah baru bagi bangsa,” ujar Rektor yang juga sebagai Ketua Senat Unpad.

Di sektor institusi, Unpad pun terus berupaya meningkatkan kinerja guna menghasilkan lulusan yang dapat berkontribusi terhadap meningkatnya peradaban Indonesia. Upaya peningkatan ini membuahkan hasil. Beragam capaian telah diraih Unpad, seperti perolehan akreditasi institusi A, pengelolaan BLU yang meraih nilai A, perolehan kembali opini “Wajar Tanpa Pengecualian” untuk pengelolaan keuangan, serta peringkat 2 terbaik dalam kinerja penelitian oleh DP2M Dikti.

“Kepada para wisudawan kami ucapkan selamat. Kebanggaan dan kecintaan kami terhadap almamater semoga menjadi kebanggaan dan kecintaan saudara-saudara pula. Kami titipkan nama baik almamater kepada saudara-saudara sekalian,” pesan Rektor.

Di antara 1.978 wisudawan yang dilantik, 83 orang diantaranya merupakan lulusan dari program Bidikmisi. Selain itu, 4 orang wisudawan merupakan peserta Joint Degree dari Belanda, serta 2 orang peserta Joint Degree dari Jepang. Pada pelaksanaan wisuda kali ini ini pula dihadiri oleh Wilson Wariaka, B.Sc., M.T., President Papua New Guinea-Indonesia Alumni Association (PNG-IAA), Deputy National Board Society, Papua Nugini.

Sementara untuk wisuda kali ini, Unpad telah menetapkan beberapa lulusan terbaik yang pada pelaksanaan wisuda sebelumnya dikenal dengan wisudawan IPK tertinggi. Adapun kriteria lulusan terbaik tersebut adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), predikat yudisium, publikasi ilmiah, masa studi tepat waktu, serta tidak ada pengulangan mata kuliah.

Adapun nama-nama lulusan terbaik, termuda dan tertua pada pelaksanaan wisuda kali ini adalah:

  1. Program Doktor : Ahmad Herman Hamdani dari Program Studi Teknik Geologi
  2. Program Magister : Reny Rian Marliana dari Program Studi Statistika Terapan
  3. Program Spesialis : Immanuel Wiraatmaja dari Program Studi Ilmu Anestesi
  4. Program Profesi : Dani Hamdi dari Program Studi Profesi Ners
  5. Program Sarjana : Cintary Kartika Puteri dari Program Studi Ilmu Hukum
  6. Program Diploma : Nesha Leviana dari Program Studi Hubungan Masyarakat
  7. Wisudawan Termuda : Raden Gurnanda Nur’ali Fiani dari Program Studi Kimia, dengan usia 20 tahun 1 Bulan
  8. Wisudawan Tertua : Abaj Juherly dari Program Studi Magister Kebidanan, dengan usia 66 tahun 1 bulan.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

Share this: