Mahasiswa Internasional Unpad Ikuti Peringatan 59 Tahun Konferensi Asia Afrika

Mahasiswa internasional Unpad saat mengikuti Parade Asian African Friendship Days (AAFD) di Kompleks Musem KAA Gedung Merdeka, Bandung, Kamis (17/04). (Foto oleh: Arief Maulana)*

[Unpad.ac.id, 17/04/2014] Memperingati 59 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), sebanyak 15 orang mahasiswa internasional Unpad yang berasal dari berbagai negara mengikuti Parade Asian African Friendship Days (AAFD) di Kompleks Musem KAA GedungMerdeka, Bandung, Kamis (17/04). Delegasi tersebut dikoordinasikan oleh staf dari Unit PelaksanaTeknis (UPT) Kerja Sama Unpad.

Mahasiswa internasional Unpad saat mengikuti Parade Asian African Friendship Days (AAFD) di Kompleks Musem KAA Gedung Merdeka, Bandung, Kamis (17/04). (Foto oleh: Arief Maulana)*
Mahasiswa internasional Unpad saat mengikuti Parade Asian African Friendship Days (AAFD) di Kompleks Musem KAA Gedung Merdeka, Bandung, Kamis (17/04). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Sejak pukul 8.00 pagi, delegasi telah tiba dan bergabung dengan delegasi mahasiswa internasional dari perguruan tinggi lainnya di lapangan parkir Jalan Cikapundung Timur Bandung. Tepat pukul 9.00, delegasi bergerak mengikuti pawai mengelilingi kompleks Museum KAA Gedung Merdeka. Beberapa di antara mereka ada yang mengenakan pakaian tradisional dari negara asalnya.

Misaki Nishimura, mahasiswa pertukaran mahasiswa yang sedang belajar Bahasa Indonesia di Unpad adalah salah satunya. Mengenakan pakaian kimono, pakaian tradisional dari Jepang, ia mengikuti parade AAFD. “Saya memakai kimono karena ingin mengenalkan lebih dekat pakaian tradisional Jepang ini kepada masyarakat Bandung,” tuturnya.

Usai mengikuti parade, delegasi diajak memasuki Gedung Merdeka, saksi bisu dari perhelatan KAA. Mereka diperlihatkan catatan-catatan sejarah mengenai suasana pertemuan KAA pada 18 -24 April 1955. Melalui konferensi inilah, negara-negara di Asia danAfrika bangkit melawan kolonialisme negara Barat dan melahirkan Gerakan Non Blok, sebuah organisasi negara yang tidak memihak pada Blok Barat dan Blok Timur, pada tahun 1961.

Osman Diallo, mahasiswa Magister IlmuEkonomi Unpad asal Senegal mengatakan, peringatan KAA setiap tahunnya tidak hanya difokuskan untuk parade atau melihat catatan sejarahnya saja. Namun, harus ada upaya untukmelahirkan kembali semangat persaudaraan negara-negara Asia-Afrika, sama seperti  59 tahun yang lalu ketika konferensi tersebut digelar.

“Setiap tahunnya, kegiatannya ini hanya mengikuti parade lalu pulang saja. Saya ingin ada semacam konferensi mahasiswa internasional dari Asia-Afrika untuk mengimitasikan bagaimana dulu pertemuan KAA dilaksanakan,” ucapnya.

Parade AAFD ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Peringatan 59 Tahun KAA. Acara ini mengusung tema “Semangat Kemitraan dan Langkah Maju Kerja Sama Asia Afrika” dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat DeddyMizwar, Wali Kota Bandung RidwanKamil, serta perwakilan dari 20 negara di Asia danAfrika.

Sementara itu, di sela-sela kegiatan parade, Kepala UPT Kerja Sama Unpad, Anne Nurbaiti, PhD., melakukan pertemuan dengan Duta Besar Negara Turki untuk Indonesia, Zekeriya AkÇam. Menurut Anne, pertemuan tersebut bertujuan membahas penjajakan kerjasama antara Unpad dengan Pemerintah Turki, khususnya dalam bidang pendidikan.

“Turki melalui Ankara University akan membuka Turkish Cultural Center serta program Scholarships. Selain itu, kita juga akan menjajaki kerja sama pertukaran dosen antara Unpad dengan Ankara University,” ujar Anne.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh*

Share this: