Taufik saat berada di Kantor Gubernur Okayama Jepang pada kegiatan Jenesys 2.0 *

[Unpad.ac.id, 21/03/2013] Mahasiswa Unpad ikut berpartisipasi dalam Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (Jenesys) 2.0 yang diselenggarakan pada 23 Februari hingga 4 Maret 2014 lalu di Jepang. Mereka adalah Rosy Anindya Nariswari Ritonga (Fakultas Ilmu Komunikasi), Taufik Nurhidayatulloh (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), dan Tinsabak Isnaini (Magister Akuntansi).

Taufik saat berada di Kantor Gubernur Okayama Jepang pada kegiatan Jenesys 2.0 *
Taufik Nurhidayatulloh saat berada di Kantor Gubernur Okayama Jepang pada kegiatan Jenesys 2.0 *

Jenesys 2.0 sendiri diikuti oleh 96 mahasiswa dari seluruh Indonesia, yang terpilih dari tiga ribuan mahasiswa Indonesia yang mendaftar. Seleksi dilaksanakan dalam dua tahapan, yakni seleksi dokumen dan seleksi wawancara. Acara terselenggara atas kerja sama Japan International Cooperation Center (JICE) dan Pusat Pemberdayaan Islam dan Masyarakat (PPIM).

“Dari Indonesia, mereka ingin bahwa yang datang ke Jepang ini pemuda-pemuda muslim. Karena salah satu alasannya adalah mereka ingin menimbulkan mutual understanding antara muslim dengan masyarakat Jepang di sana, “ ungkap salah satu peserta, Taufik saat ditemui di ruang UPT Humas Unpad, gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Jumat (21/03).

Jenesys diselenggarakan sebagai bentuk pengenalan akan perkembangan inovasi di berbagai bidang seperti pertanian, pemerintahan, transportasi, warisan budaya, dan teknologi kepada kaum muda. Setiap tahunnya, Jepang mengundang lebih dari 2500 anak muda dari negara-negara di Asia Pasifik untuk datang. Sejumlah kegiatan yang dilaksanakan disana adalah Government Visit, Corporate Visit, Historical Site Visit, Homestay, Focus Group Discussion, dan Final Presentation. Dalam kegiatan ini, peserta dibagi kedalam 4 grup untuk mengamati perkembangan di 3 prefektur (setingkat provinsi) yang berbeda, yaitu Chiba, Osaka, dan Okayama.

Taufik mengungkapkan banyak hal menarik yang ia temui selama kegiatan, terutama terkait perkembangan sosial budaya dan teknologi yang ada di Jepang. Di sana, ia tertarik melihat perkembangan sosial budaya Jepang melalui private sector, dimana pihak swasta ini dapat mengembangkan budaya lokal seiring dengan adanya modernitas.

Foto bersama para delegasi Jenesys 2.0 di Jepang *
Foto bersama para delegasi Jenesys 2.0 di Jepang *

“Kadang-kadang kalau di era modernitas seperti sekarang itu orang-orang cenderung meninggakan budaya. Seperti  misalnya banyak bahasa daerah yang mulai hilang. Di  Jepang itu sebaliknya. Ketika mereka memajukan teknologi, disaat yang sama mereka juga menjaga warisan budaya. Kalau menurut saya sih mereka itu menjaga warisan budaya merespon modernitas,” tutur mahasiswa program studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad angkatan 2012 ini.

Selain itu, Taufik juga melihat bagaimana pemerintah sangat mendukung segala potensi yang ada disana. Pemerintah, swasta, dan masyarakat umum saling terlibat dalam setiap kegiatan.

“Mereka itu melibatkan semua pihak dalam melakukan segala sesuatu, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, apalagi anak muda. Pemerintah, swasta, dan masyarakat benar-benar kerja sama. Saling terlibat. Pada akhirnya ketika kita ingin melakukan suatu perubahan untuk peningkatan ekonomi, semuanya berjalan beriringan,” ungkap Taufik.

Di akhir kegiatan,  masing-masing perwakilan prefektur melakukan presentasi terkait apa yang mereka dapat selama kegiatan di hadapan Kementerian Luar negeri Jepang, petinggi Japan International Cooperation Center (JICE), dan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Taufik mendapatkan kesempatan untuk presentasi mewakili Prefektur Okayama. Presentasinya mengenai perkembangan sosial ekonomi khususnya peran pemuda dalam pembangunan Jepang mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, terutama  dari Kementerian Luar Negeri Jepang.

Dari hasil kegiatan tersebut, para peserta pun diminta untuk saling berbagi imu dan pengalaman mengenai apa yang mereka dapat di Jenesys 2.0 ini. Untuk itu, Taufik telah membuat laman sebagai sarana berbagi informasi yang bisa diakses di www.its-japan.tk. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh *

Share this: