Melalui Diklatsarmil, Menwa Batalyon II Unpad Siapkan Kader Cinta Tanah Air

Para Kader Menwa ketika mengikuti Diklatsarmil di Pusat Latihan Perang Gunung Kopassus, di Situ Lembang, Sabtu (01/02). (Foto oleh: Arief Maulana)*

[Unpad.ac.id, 3/02/2014] Perahu karet berisi pasukan itu melaju menuju bibir danau. Namun, di tengah-tengah perjalanan,sekelompok musuh yang menamakan diri  “Tim Merah” menembaki perahu karet mereka. Terjadilah kontak senjata sampai akhirnya pasukan berhasil menuju bibir danau dan melakukan penyergapan terhadap bangunan yang diduga sebagai lokasi musuh berada.

Para Kader Menwa ketika mengikuti Diklatsarmil di Pusat Latihan Perang Gunung Kopassus, di Situ Lembang, Sabtu (01/02). (Foto oleh: Arief Maulana)*
Para Kader Menwa ketika mengikuti Diklatsarmil di Pusat Latihan Perang Gunung Kopassus, di Situ Lembang, Sabtu (01/02). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Adegan tersebut hanyalah simulasi PKP (Pancang, Kaki, Pantai) yang dilakukan oleh kader Resimen Mahasiswa (Menwa) pada kegiatan Upacara Penutupan Pendidikan dan Latihan Dasar Kemiliteran (Diklatsarmil) Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon II Unpad Tahun 2014, Sabtu (01/02) di Pusat Latihan Perang Gunung Hutan Kopassus, Situ Lembang.

Simulasi PKP ini menjadi bagian dari penutupan Diklatsarmil yang telah dilakukan sejak 18 Januari lalu. Kegiatan ini diikuti oleh 59 kader Menwa yang terdiri dari 17 kader Menwa dari Unpad, dan 42 kader Menwa dari berbagai Perguruan Tinggi di Jawa Barat.

Menurut Komandan Latihan Diklatsarmil 2014, Rizki Alamsyah, kegiatan ini ditujukan bagi para kader untuk dapat bertransformasi dari seorang mahasiswa biasa menjadi Menwa. Sehingga, dibutuhkan pembekalan dan pelatihan agar para kader dapat mengetahui dan mengaplikasikan prinsip-prinsip menwa dalam kehidupan sehari-hari.

“Dalam Diklatsarmil ini kita isi dengan pengetahuan mengenai kemahasiswaan, kebangsaan, sosial, dan penekanan pengetahuan kemiliteran seperti peraturan militer dasar, dan kemampuan menggunakan senjata,” ujar Rizki.

Materi tersebut diberikan oleh pihak Menwa, alumni Menwa, serta dari pihak Brimob Polri. Tidak hanya itu, dalam Diklatsarmil kali ini juga diberikan pengetahuan mengenai water rescue yang berlokasi di Danau Cekdam Unpad dan Sungai Citarum. Sehingga, dalam Diklatsarmil kali ini menggunakan lokasi diklat yang berbeda, yaitu Kampus Unpad, Markas Brimob Cikole, Sungai Citarum, dan terakhir di Situ Lembang.

“Kita memilih lokasi di Situ Lembang, karena lokasi ini memang diperuntukkan untuk latihan tentara Kopassus. Kami ingin agar para kader memiliki pengalaman berlatih di Situ Lembang,” tambahnya.

Berada di lokasi hutan dan bukit terjal, Situ Lembang memang cocok untuk menggembleng mental para kader. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang orang tua kader yang datang dalam Upacara Penutupan Diklatsarmil.

“Lokasinya sulit dijangkau karena berada di tengah gunung. Semoga dengan dilatih di Situ Lembang, mental anak saya dan kader Menwa lainnya dapat kuat sekuat baja,” ujar orang tua kader.

Pendapat itu juga dibenarkan oleh Rizki. Sebagai seorang Menwa, Rizki ingin para kader dapat menjadi Menwa yang baik dan dapat mengamalkan ilmu-ilmu yang telah didapatnya selama Diklatsarmil.

“Kami ingin para kader dapat meningkat rasa cinta tanah airnya, dan memiliki sikap yang bagus sebagai seorang Menwa,” pungkas Rizki.

Selain simulasi PKP, Upacara Penutupan ini juga diisi oleh pemakaian baret para kader oleh orang tuanya masing-masing.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

 

Share this: