Ini Dia Sosok Hermain Tjiknang, Peraih Gelar Doktor di Usia 91 Tahun 7 Bulan

[Unpad.ac.id, 4/02/2014] Ada pepatah mengatakan, “Ilmu tanpa diamalkan ibarat pohon tanpa buah”. Hal itulah yang terus dipegang teguh oleh Hermain Tjiknang, wisudawan Program Doktor Ilmu Hukum Unpad. Pada usia ke-91 tahun, Hermain tidak mengenal kata lelah untuk menuntut ilmu.

Hermain Tjiknang  berfoto bersama keluarganya usai mengikuti wisuda di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Hermain Tjiknang berfoto bersama keluarganya usai mengikuti wisuda di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Saya tidak bisa berhenti mencari ilmu. Sebagai seorang dosen wajib untuk menambah ilmu lalu menuangkannya kembali ke para mahasiswa. Meskipun sudah tua, jangan lupa belajar,” ungkap Hermain selepas Prosesi Wisuda Lulusan Gelombang II Unpad Tahun Akademik 2013/2014, Selasa (04/01) di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Bandung.

Di usia yang tidak lagi muda, ia mampu menyelesaikan program Doktornya dalam waktu 5 tahun. Namun, ia mengakui banyak kendala yang ditemui tatkala menyelesaikan disertasinya. “Disertasi saya sampai 7 kali direvisi oleh promotor,” kenangnya.

Setelah melalui proses yang panjang, Hermain pun berhasil meraih gelar Doktor pada Sidang Terbuka Promosi Doktor pada 17 Januari 2014 lalu. Saat itu, ia berusia 91 tahun 7 bulan. Disertasinya berjudul “Perlindungan Hukum Atas Pekerja Alih Daya (Outsourcing) Berdasarkan Keadilan dalam Perselisihan Hubungan Industrial Akibat Pemutusan Hubungan Kerja Sepihak”.

Bisa jadi, Hermain Tjiknang adalah peraih gelar doktor tertua di Indonesia.  Sebelumnya pada 23 November 2010, Unpad juga mewisuda Hj. Siti Maryam Salahuddin yang meraih gelar doktor pada usia 83 tahun. Dari data di media, Mooryati Soedibyo pernah tercatat sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia menurut Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) ketika lulus S3 dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 2007. Jika tidak ada data baru lagi, maka Hermain Tjiknang adalah peraih gelar doktor tertua di Indonesia saat ini.

Hermain Tjiknang yang lahir di Muntok, Bangka, 26 Juni 1922 ini masih aktif bertugas sebagai Dosen di STIH Pertiba, Pangkalpinang. Seminggu 3 kali, Hermain masih datang ke kampus untuk mengajar Ilmu Hukum untuk mahasiswa Sarjana dan Magister. Perguruan tinggi itu juga didirikan oleh Hermain bersama rekan lainnya pada tahun 1982.

Hal inilah yang menjadikan Hermain gigih menuntut ilmu bahkan hingga menyeberang pulau demi berkuliah di Unpad, meskipun kondisi fisiknya seringkali menurun.

“Saya memang cinta dengan dunia pendidikan. Sejak ditawan Belanda, saya sudah mengajar pejuang-pejuang yang kala itu juga ditahan. Sebagai pejuang saya harus tetap menuntut ilmu,” jelas kakek 9 cucu ini.

Suami dari Federika Henderika dan ayah dari Yasyntha Tjiknang, Patricia Iriyani Tjiknang, Suzanna Indrawati, Nicolina, dan Hendra Sarjana ini berharap para generasi muda dapat lebih giat menuntut ilmu. “Agar Indonesia maju, kita harus mencari pendidikan. Bagi saya pendidikan sekarang jauh lebih baik dari sistem pendidikan pada zaman kolonial dulu,” ungkapnya.

Sementara itu, Yasyntha pun memandang sosok ayahnya sebagai pekerja keras. “Beliau patut dicontoh, dan saya ingin mencontohnya. Semangat ayah selalu luar biasa,” kata Yasyntha.

Menaiki kursi roda, Hermain pun mengikuti Sidang Prosesi Wisuda Unpad dan dinobatkan sebagai Wisudawan Tertua. Banyak wisudawan yang memberikan tepuk tangan salut dan ucapan selamat kepadanya. “Beliau adalah sosok yang luar biasa,” ujar salah seorang wisudawan.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

Share this: