Unpad Selenggarakan Serangkaian Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Lapas Wanita Kelas II A Sukamiskin Bandung

Wakil Rektor III Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., dan Kepala Lapas Wanita Sukamiskin, Rosnaida, Bc.IP., S.H.

[Unpad.ac.id, 20/12/2013] Unpad menggelar program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas II A Sukamiskin Bandung. Program PKM di Lapas tersebut sudah dilakukan Unpad sejak awal November lalu dengan melibatkan sejumlah dosen dari berbagai fakultas.

Wakil Rektor III Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., (berdiri di tengah) dan Kepala Lapas Wanita Sukamiskin, Rosnaida, Bc.IP., S.H., (kanan) meninjau pelaksanaan PKM Unpad di Lapas Wanita Kelas II A Sukamiskin Bandung , Kamis (19/12). (Foto oleh: Dadan T.)*
Wakil Rektor III Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., (berdiri di tengah) dan Kepala Lapas Wanita Sukamiskin, Rosnaida, Bc.IP., S.H., (kanan) dan perwakilan PKM Unpad, Evi Rosfiantika., SPd., MSi (kiri) meninjau pelaksanaan PKM Unpad di Lapas Wanita Kelas II A Sukamiskin Bandung , Kamis (19/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

Salah satu tujuan digelarnya program PKM di Lapas Wanita Sukamiskin adalah untuk mengembalikan citra warga binaan yang selama ini sering dihinggapi rasa takut berinteraksi ketika kembali terjun ke masyarakat. Gambaran tersebut diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan saat melakukan monitoring kegiatan PKM Unpad di Lapas Wanita Sukamiskin, Kamis (19/12) kemarin.

“Dari pandangan kita, kondisi Lapas (Sukamiskin) ini bisa menjadi contoh yang bisa menetralisir apa yang diketahui oleh masyarakat. Mungkin kesalahan persepsi tentang apa itu Lapas yang kalau kita lihat di media kesannya sesuatu yang menakutkan,” ujar Dr. Setiawan.

Lebih lanjut Dr. Setiawan menuturkan, kondisi Lapas Wanita Sukamiskin sangat berbanding terbalik dengan persepsi yang sering dibayangkan orang. Keketatan aturan yang diterapkan di Lapas ternyata membuat warga binaannya merasa nyaman. Selain itu, banyak kegiatan-kegiatan warga binaan yang produktif.

“Banyak sekali aspek yang bisa kita tingkatkan dari yang sudah baik di sini. Kita ingin memberikan pencitraan yang lebih baik dari Lapas ini dengan memperlihatkan apa yang sudah baik di sini,” jelasnya.

Berangkat dari asumsi tersebut, Unpad pun melakukan program PKM di Lapas Wanita Sukamiskin yang sebelumnya didahului oleh Program Dosen Magang. Adapun dosen yang melakukan magang di Lapas tersebut adalah Nita Fitria, S.Kp., M.Kes., Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Unpad. Nita mengaku pemilihan Lapas sebagai tempat magangnya didasarkan pada kondisi psikososial yang sebagian besar dialami oleh warga binaannya.

“Kemungkinan pasti ada masalah psikososial di sini, namun sifatnya masih ringan belum sampai ke gangguan jiwa. Sehingga, ketika magang saya prioritaskan untuk mempertahankan kesehatan warga binaan secara jiwa,” ungkap Nita.

Ada serangkaian kegiatan PKM yang melibatkan beberapa fakultas dan lembaga yang dilakukan di Lapas tersebut. Tim dosen dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, tim dosen dari Fakultas Farmasi yang tergabung dalam Puslitbang Gender dan Anak (P3GA) LPPM Unpad melakukan penyuluhan penggunaan obat-obatan nonresep, tim dosen dari FIK lakukan penyuluhan psikososial dan kesehatan reproduksi wanita, serta tim dosen dari Fikom melakukan Kampanye Berpikir Positif, Revitalisasi Perpustakaan Lapas, Pelatihan Manajerial Perpustakaan, dan Peningkatan Citra Lapas.

Dalam kegiatan Kampanye Berpikir Positif yang digelar pada Selasa (17/11) lalu, dilakukan pemberian poster secara simbolik oleh Evi Rosfiantika, S.Pd., M.Si selaku perwakilan Tim PKM Unpad kepada Kepala Lapas, Rosnaida. Materi kampanye itu sendiri disampaikan oleh Kismiyati El Karimah, Dra., M.Si., dengan menitikberatkan bagaimana peran berpikir positif dalam kehidupan sehari-hari. Kismiyati juga mengatakan pentingnya peran agama dalam melakukan berpikir positif karena segala sesuatunya tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya rencana dari Tuhan.

Sementara kegiatan Penyuluhan Obat-obatan Non Resep yang dilakukan oleh tim dosen Fakultas Farmasi digelar pada Rabu (18/12) lalu. Dalam pemaparannya, Ivan Surya Pradipta yang didampingi oleh Angga Prawira Kautsar menjelaskan bahwa warga binaan perlu paham tentang jenis dan kriteria suatu obat yang layak untuk dikonsumsi. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan beberapa petunjuk secara medis maupun non medis yang terlebih dahulu berkonsultasi dengan tim kesehatan klinik lapas.

Lebih lanjut, Ivan mengatakan bahwa beredarnya jenis obat-obatan di masyarakat secara bebas sangat rentan untuk disalahgunakan dalam pemanfaatannya, sebab selama ini jenis obat-obatan, seperti CTM, Paracetamol dan yang lainnya apabila dikonsumsi tanpa petunjuk resmi dari dokter bisa menyebabkan kecanduan ataupun menjadi racun bagi tubuh dan lebih jauh bisa menimbulkan efek kematian.

“Program tersebut seluruhnya berupaya untuk meningkatkan citra dan produktivitas warga binaan,” ujar panitia PKM, Jimi Narotama, M.Si.

Sementara itu, Kepala Lapas Wanita Sukamiskin, Rosnaida, Bc.IP., S.H., sangat mengapresiasi kegiatan PKM Unpad. “Mudah-mudahan setelah dilakukan penyuluhan oleh PKM Unpad para warga binaan menjadi tidak takut untuk berinteraksi nanti ketika dia sudah terjun kepada masyarakat,” ujar Rosnaida.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula penyerahan 500 buku yang dilakukan oleh Unpad kepada Lapas Wanita Sukamiskin. Penyerahan tersebut dilakukan oleh Dr. Setiawan yang didampingi oleh Kepala Jurusan Ilmu Perpustakaan Fikom Unpad, Wina Erwina, dra., M.A., kepala Rosnaida.

“Terima kasih Unpad, kami sangat terbantu sekali,” sambut Rosnaida.*

Laporan oleh: Arief Maulana / rilis / eh *

Share this: