[Unpad.ac.id, 23/11/2013] Untuk menyerap aspirasi rakyat terkait rencana perubahan harga rupiah atau redenominasi rupiah, sejumlah angggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang bertugas menjadi Pansus RUU Tentang Perubahan Harga Rupiah melakukan kunjungan kerja ke Universitas Padjadjaran pada Jumat (22/11) untuk berdialog dengan akademisi.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Executive Lounge Unpad Jln. Dipati ukur 35 Bandung tersebut, rombongan DPR RI dipimpin oleh Wakil Ketua Pansus RUU Tentang Perubahan Harga Rupiah, H. Ecky Awal Mucharam. Mereka diterima oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi dan Keuangan, Prof. Dr. Rina Indiastuti, SE., MSIE., yang juga guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad. Hadir pula perwakilan akademisi dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, Universitas Pasudan, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Jenderal Achmad Yani.
Pada dialog yang dimoderatori oleh Dekan FEB Unpad, Nury Effendi, SE., MA., PhD., para anggota DPR RI tersebut menyimak berbagai saran dan kritik dari akademisi yang hadir. Masukan yang disampaikan cukup beragam, mulai dari penguatan dasar filosofis, teknis dan waktu pelaksanaan yang baik, rancangan sosialisasi, hingga antisipasi kegagalan.
“Di sini, sangat banyak masukan yang kami peroleh. Kami senang, dan berterima kasih kepad abapak ibu sekalian. Pada umumnya kita sepakat, bahwa langkah ini harus dilakukan. Tapi pertanyaannya adalah bagaimana mengamankannya? Kita perlu menyusun langkah untuk meminimalisir dampaknya,” ujar Prof. Dr. Ismet Ahmad, MSc., salah satu anggota DPR RI yang hadir.
Sementara Ecky Awal Mucharam mengaku semakin optimis menjalankan tugasnya merampungkan RUU Tentang Perubahan Harga Rupiah tersebut. “Benar bahwa masih banyak yang harus diperbaiki dari draf RUU ini. Tapi saya melihat ada kesamaan respon dari akademisi dengan pelaku usaha dan industri terkait isu ini. Hal ini membawa optimisme kepada kami,” ujar Ecky.
Sebelum melakukan kunjungan kerja ke Unpad dan bertemu akademisi, Pansus RUU ini juga bertemu dengan pihak Bank Indonesia, perbankan, Kamar Dagang dan Industri, serta Asosiasi Money Changer di Kantor Bank Indonesia Bandung. *
Laporan oleh: Erman *
