Peneliti dari 17 Negara Diskusikan Kontribusi Ilmu Gulma dalam Swasembada Pangan

Salah satu narasumber dalam “24th Asian Pacific Weed Science Society (APWSS) Conference” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung. Konferensi yang diikuti peserta dari 17 negarai itu akan berlangsung hingga Jumat (25/10) mendatang. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 22/10/2013] Himpunan Ilmu Gulma Indonesia (HIGI) Jurusan Budidaya Pertanian Faperta Unpad menggelar “24th Asian Pacific Weed Science Society (APWSS) Conference” pada Selasa (22/10) hingga Jumat (25/10) di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Bandung.

Prof. Dr. Steve Adkins dari Australia saat menyampaikan materi di “24th Asian Pacific Weed Science Society (APWSS) Conference” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung. Konferensi yang diikuti peserta dari 17 negara itu akan berlangsung hingga Jumat (25/10) mendatang. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kegiatan ini diikuti oleh peneliti dan ahli Gulma dari 17 negara di kawasan Asia Pasifik. Prof. Dr. Denny Kurniadie, ketua pelaksana kegiatan mengungkapkan seminar internasional ini membahas mengenai peran ilmu gulma dan pemanfaatan aplikasi guna mendukung Program Ketahanan Pangan 2020.

“Kita tahu bahwa di Indonesia saja, kita sering mengimpor bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan pangan. Dengan adanya swasembada pangan, kita tidak mungkin harus mengimpor terus bahan pangan,” ungkap Prof. Denny yang juga sebagai Ketua Umum HIGI.

Di tengah maraknya impor bahan pangan di Indonesia, program swasembada pangan harus ditegakkan. Menurut Prof. Denny, setiap negara termasuk Indonesia harus mampu menghasilkan produk pangannya sendiri guna menunjang Program Ketahanan Pangan 2020 yang melingkupi semua negara di kawasan Asia Pasifik.

“Untuk itulah dalam seminar ini, kita mendiskusikan apa peran ilmu gulma dalam menunjang swasembada pangan tersebut. Pada sektor padi misalnya, ilmu gulma memberikan sumbangsih sekitar 30 persen dalam peningkatan produksi padi,” terangnya.

Ada 4 sub tema yang menjadi topik seminar, yaitu sustainable weed management in the Asian-Pacific region, Weed solutions for the Asian-Pacific region, Threats and risks of weed invasion and spread in the Asian-Pacific region, dan Economics of weed control in the Asian-Pacific region

Sekitar 90 makalah dan 55 poster akan dipresentasikan dalam seminar internasional tersebut. Prof. Denny menjelaskan, seluruh makalah tersebut merupakan hasil penelitian terkait pemanfaatan ilmu gulma guna menunjangn swasembada pangan. Hasil dari presentasi tersebut akan dipilih beberapa penelitian terbaik yang akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah di Pakistan.

Kegiatan ini juga menghadirkan keynote speakers, yaitu Prof. Dr. Steve Adkins dari University of Queensland Australia. Selain itu, ada beberapa invited speaker dari beberapa negara di kawasan Asia Pasifik. Kegiatan juga diisi oleh pameran poster serta hasil produk pertanian dan UKM.

Prof. Denny pun berharap, APWSS ini bukan hanya menjadi ajang untuk menghasilkan solusi yang menunjang swasembada pangan, namun juga mengenalkan Unpad secara internasional.*

Laporan oleh Arief Maulana / eh *

Share this: