Wagub Jabar, “Kesenian Sunda Harus Tetap Terjaga”

Wakil Gubernur Jabar, , Deddy Mizwar, dan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia (Foto: Arief Maulana) *

[Unpad.ac.id, 04/09/2013] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Ganjar Kurnia, menerima kunjungan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, Rabu (4/09) di Ruang Executive Lounge, Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri. Dalam kesempatan itu, Rektor dan Wagub membahas beberapa program terkait potensi kesenian di Jawa Barat.

Wakil Gubernur Jabar, , Deddy Mizwar, dan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia (Foto: Arief Maulana) *

Kunjungan ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, Wakil Rektor IV Unpad, Prof. Roni Kastaman, dan Ketua Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Heryawan Kemal Mustafa.

Rektor pun membuka dengan presentasi singkat mengenai beberapa program yang dijalankan di Unpad di bidang seni dan budaya. Sebagai perguruan tinggi yang rutin menggelar pertunjukan seni dan budaya setiap bulannya. Bertajuk Pidangan Seni Budaya Rumawat, kurang lebih 60 pagelaran kesenian telah dipentaskan di Unpad dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

“Pagelaran yang digelar di Unpad lebih pada apresiasi pada seni dan budaya, khususnya kesenian Sunda,” ujar Rektor.

Selain Pidangan Seni Budaya Rumawat, program lainnya adalah Olimpiade Olah Raga Tradisional (Ootrad), Kursus Dasar Kebudayaan Sunda, dan Unpad Catur Main Bertiga Gantian (U-Camaintian), serta menggagas Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional. Unpad sendiri pernah melakukan muhibah seni ke mancangara, yaitu mengenalkan beragam kesenian Sunda ke negara-negara di Benua Eropa.

“Adapun pokok pengembangan kami didasarkan pada fakta bahwa sekitar 500 jenis kesenian Sunda terancam punah. Kita melakukan pelestarian untuk yang telah punah kita museumkan, sementara yang masih ada dan terancam punah kita pertahankan,” jelas Rektor.

Rektor pun menawarkan beberapa program pelestarian kesenian Sunda. Program tersebut dimulai dari setiap kecamatan di Jabar wajib melestarikan minimal 2 jenis kesenian tradisionalnya dengan basis pengembangan di SD, SMP, maupun SMA/SMK.

“Dalam hal ini, pemerintah setempat wajib menggelar kegiatan seni dan kita pun ke depannya akan membuat jadwal yang terpadu,” tambah Rektor.

Program lain yang ditawarkan adalah beasiswa untuk calon seniman untuk bersekolah di SMKN 10 Bandung. Diakui Rektor, beasiswa ini penting untuk meregenerasi seniman Jawa Barat. SMKN 10 sendiri merupakan SMK yang berbasis pada kesenian dan potensial melahirkan calon-calon seniman Sunda.

Wagub pun mengapresiasi langkah Unpad dalam mengeksiskan kesenian Sunda melalui pagelaran Seni. “Saya sangat mengapresiasi. Pertunjukan seni di Unpad tentunya bukan bertujuan untuk mencetak seniman. Tapi justru menyadarkan kaum intelektual (mahasiswa) untuk mengenal lebih jauh mengenai kesenian Sunda,” ujarnya.

Wagub juga mendiskusikan konsep dibentuknya Komite Kebudayaan di Jawa Barat. Komite ini dalam pandangannya merupakan wadah bagi para seniman/budayawan yang memiliki kepedulian terhadap kebudayaan Sunda dengan dibiayai langsung oleh pemerintah daerah.

“Kita mengapresiasi langkah baik yang dilakukan pemprov dalam bidang kesenian. Yang terpenting adalah bahwa kesenian Sunda ini harus tetap terjaga,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

Share this: