Bawa Misi Budaya, Mahasiswa Unpad Jadi Delegasi ke Zakopane Festival of Higland Folklore di Polandia

Michelle (kanan), Immanuel (tengah), Alvita (Kiri), tiga dari 33 perwakilan mahasiswa Unpad ke Zakopane Festival of Highland Folklore di Polandia (Foto: Maulana)*

[Unpad.ac.id, 22/07/2013] Apa rasanya jika ke luar negeri sambil membawa misi mengenalkan kebudayaan Indonesia? Hal itulah yang kini diemban oleh 33 mahasiswa Unpad yang tergabung dalam komunitas Pasir Putih. Komunitas ini akan menjadi delegasi Indonesia dalam ajang Zakopane Festival of Highland Folklore di Polandia pada 23 Agustus – 8 September mendatang.

Michelle (kanan), Immanuel (tengah), Alvita (Kiri), tiga dari 33 perwakilan mahasiswa Unpad ke Zakopane Festival of Highland Folklore di Polandia (Foto: Maulana)*

Bukan hanya bangga, menjadi wakil Indonesia di luar negeri juga menjadi tanggung jawab yang harus dijaga. Dua orang delegasi, Michelle Monique Pakel dan Alvita Rasya Tritikaningtyas, mengungkapkan selain mengenalkan kesenian tradisional, delegasi pun dituntut harus membawa sikap dan citra positif masyarakat Indonesia selama berada di Polandia.

“Di sana, kita juga harus bisa mengenalkan Indonesia itu gak seperti yang sering diberitakan negatif. Orang Indonesia itu harus selalu dipandang positif oleh orang luar,” ungkap Michelle saat diwawancarai Humas Unpad, Jumat lalu.

“Memang agak berat sih tanggung jawab kita, cuma dibawa enjoy aja,” tambah Alvita.

Di sana, delegasi akan menampilkan beberapa tarian tradisional, yakni Tari Nandak Ganjen (DKI Jakarta), Tari Banjidor Kahot (Jabar), Tari Piring (Sumbar), Tari Saman (Aceh), Tari Lontar (NTT), Tari Soya-soya (Maluku Utara), dan Tari Tifa (Papua) dengan diiringi oleh musik campuran kontemporer-tradisional. Selain tampil dalam festival, delegasi pun juga mengikuti kompetisi yang digelar, yakni kompetisi musik dan tari tradisional.

Alvita dan Michelle mengungkapkan, butuh waktu sekitar 4 bulan lebih bagi timnya untuk berlatih beberapa tarian tersebut. Meskipun dalam waktu yang singkat, mereka yakin akan menampilkan yang terbaik di ajang yang diikuti oleh 460 kelompok kebudayaan dari 60 negara.

“Karena ada kompetisinya juga, maka kita berharap akan menjadi juara juga di sana dan bisa mengharumkan nama Unpad dan Indonesia,” harap Michelle.

Pasir Putih sendiri adalah komunitas bentukan CIOFF, lembaga kerjasama kebudayaan dunia di bawah naungan UNESCO. Unpad sendiri telah dua kali dipilih sebagai wakil Indonesia di ajang festival kebudayaan dunia, yakni di Polandia dan Turki pada tahun 2012 lalu. Untuk kali ini, Unpad dipilih oleh CIOF karena mewakili tema yang diangkat dalam Zakopane Festival, yakni kampus yang berada di kawasan dataran tinggi.

Salah wakil delegasi yang lain, Immanuel Variant Rumande, pun angkat bicara. Menurutnya, di balik minor pemberitaan mengenai Indonesia, ada sebuah kebudayaan baik yang dimiliki. Kunci untuk bisa memahami dan menjaga dengan baik budaya tersebut adalah dengan terjun langsung ke lingkungan budaya tersebut tumbuh.

“Dengan menjadi delegasi Indonesia, kita berarti telah terjun langsung memahami budaya tersebut,” ujar Immanuel.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

Share this: