Sajikan Indikator Pembangunan, CEDS FEB Unpad Luncurkan Portal Keberpihakan.org

Tampilan portal keberpihakan.org yang dikelola Center for Economics and Development Studies FEB Unpad *

[Unpad.ac.id, 25/06/2013] Center for Economics and Development Studies (CEDS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad meluncurkan portal keberpihakan.org di sela pelaksanaan Seminar Nasional Menanti Buah Reformasi bertajuk “Sebuah penelusuran fakta perkembangan indikator keberpihakan pembangunan di era reformasi dan startegi ke depan”, di Bale Rumawat Unpad Kampus Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (25/06).

Tampilan portal keberpihakan.org yang dikelola Center for Economics and Development Studies FEB Unpad *

Menurut Direktur CEDS Unpad, Dr. Arief Anshory Yusuf, seringkali debat publik mengenai keberhasilan pembangunan mengerucut pada silang pendapat antara klaim pemerintah tentang berhasilnya pembangunan di satu sisi, dan apatisme masyarakat karena berbedanya fakta yang terjadi di lapangan.

CEDS pun melihat bahwa inti permasalahan bukan terletak pada salahnya metode perhitungan indikator-indikatornya, tetapi masyarakat memang melihat dan merasakan hal-hal yang tidak terpresentasikan oleh indikator-indikator tersebut.

Indikator kemajuan pembangunan umumnya disajikan secara rata-rata dan sering mengabaikan siapa yang menikmatinya. Sebagian masyarakat pun akan merasa tidak terwakili dengan klaim keberhasilan pembangunan yang hanya dihitung dengan pendapatan per kapita.

Sebagai lembaga yang mengemban misi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, CEDS pun meluncurkan portal keberpihakan.org. Melalui portal tersebut, publik dapat melihat perkembangan berbagai indikator keberhasilan pembangunan berdasarkan kelompok pendapatan masyarakat.

Selain itu, tim dari portal tersebut juga akan menyajikan sorotan-sorotan yang dianggap relevan dengan perkembangan sosial ekonomi terkini melalui interpretasi dan analisis.

“Diharapkan portal tersebut menjadi portal tempat masyarakat dapat mengakses berbagai indikator-indikator pembangunan alternatif yang lebih berpihak atau mewakili rakyat banyak. Kontribusi masyarakat terhadap debat publik akan menjadi lebih baik dan kebijakan pemerintah menjadi lebih terkontrol sehingga pembangunan pun menjadi lebih berpihak kepada rakyat,” kata Dr. Arief.

Harapan lainnya adalah para jurnalis, awak media, organisasi sosial kemasyarakat maupun kelompok masyarakat lainnya dapat dengan mudah memperoleh informasi pembanding melalui portal tersebut. *

Rilis oleh: CEDS Unpad / arf

Share this: