Alvin Adam Berbagi Konsep Jurnalisme Rasa Kepada Mahasiswa Fikom Unpad

[Unpad.ac.id, 15/05/2013] Artis sekaligus presenter Alvin Adam, berbagi pengalaman kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad, Selasa (14/05) kemarin di Ruang Oemi Abdurachman Kampus Fikom Unpad Jatinangor. Dalam kesempatan tersebut, Alvin memaparkan konsep mengenai “Jurnalisme Rasa”.

Alvin Adam saat menjadi pembicara pada acara bertajuk “Jurnalisme Rasa with Alvin Adam” di Ruang Oemi Abdurachman Kampus Fikom Unpad Jatinangor, Selasa (14/05) kemarin. (Foto: Arief Maulana)*

“Jurnalisme rasa ialah konsep jurnalisme yang berempati, dimana terjadi proses heart to heart antara penanya dengan narasumber,” ungkap artis yang mendulang sukses lewat Talkshow “Just Alvin” tersebut.

Konsep tersebut bermula ketika Alvin melihat beberapa tayangan talkshow di televisi. Kebanyakan, talkshow tersebut menjadi narasumber sebagai objek, bukan subjek. Diakuinya, tayangan pemberitaan dan media jurnalistik lainnya saat ini sangat sedikit yang menampilkan “rasa”.

“Rasa itu simpel kok. Kita pakai baju, berdiri, menulis berita itu semua pakai rasa. Setiap orang pasti memiliki rasa, tapi sudah nyaris dilupakan,” tambahnya.

Alvin pun berkesimpulan, talkshow dengan model tersebut lebih ingin menampilkan sosok seorang presenternya daripada narasumbernya, sehingga keinginan untuk membuat talkshow yang memakai “rasa” antara presenter dengan yang di-interview semakin melekat.

“Dengan menampilkan ‘rasa’, maka saya pun menaruh diri saya seolah-olah sebagai seorang yang di-interview. Dan ini saya terapkan di Just Alvin,” ungkapnya.

Kemampuannya untuk dekat dengan sosok yang di-interview membuat program “Just Alvin” berbeda dengan tayangan serupa lainnya. Menurut Alvin, kunci dari konsep jurnalisme rasa ialah kemampuan untuk menjadi pendengar dan pemerhati dari setiap narasumber yang diangkat.

“Di Just Alvin saya tidak pernah membuat list pertanyaan. Saya hanya berusaha menjadi pendengar yang baik bagi setiap tamu-tamu Just Alvin. Yang kedua ialah saya observasi apa yang dirasakan dan diinginkan oleh narasumber,” kata Alvin.

Untuk mencapai kedua hal tersebut, kemampuan komunikasi juga turut memengaruhi konsep jurnalisme rasa. Komunikasi merupakan garda yang paling depan, sehingga seorang public speaker dituntut harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan juga otentik.

Acara bertajuk “Jurnalisme Rasa with Alvin Adam” ini juga dihadiri oleh Dekan Fikom Unpad, Prof. Deddy Mulyana, MA., PhD., Pembantu Dekan III Fikom Unpad, Aceng Abdulah, drs., M.Si., serta para dosen Fikom Unpad. Acara pun ditutup dengan pemberian kenang-kenangan berupa buku-buku dan cinderamata oleh Prof. Deddy kepada Alvin.*

Laporan oleh: Maulana / art*

Share this: