Tertarik Model Rantai Pasok Hortikultura, International Development Center Jepang Kunjungi VCC PIK LPPM Unpad

Suasana kunjungan perwakilan International Development Center of Japan ke VCC PIK Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dalam rangka penjajakan kerja sama pengembangan rantai pasok hortikultura di Indonesia. *

[Unpad.ac.id, 15/04/2013] Sabtu (13/04) lalu,  Value Chain Center (VCC) Puslitbang Inovasi dan Kelembagaan (PIK) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unpad menerima kunjungan dari International Development Center of Japan, Lembaga think thank pemerintah Jepang untuk pembangunan internasional yang berpusat di Tokyo. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka penjajakan kerja sama pengembangan rantai pasok hortikultura di Indonesia.

Suasana kunjungan perwakilan International Development Center of Japan ke VCC PIK Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dalam rangka penjajakan kerja sama pengembangan rantai pasok hortikultura di Indonesia. *

Lembaga tersebut diwakili oleh Baba Yuichi (senior economist/team leader) dan Takao Sasaki (food industry analyst). Keduanya hadir atas penugasan dari Kementerian Perekonomian Jepang dan mendapatkan rekomendasi untuk datang ke VCC PIK LPPM Unpad dari USAID.

Mereka tertarik dengan implementasi model pengembangan rantai pasok hortikultura yang dikembangkan oleh Unpad. Pelibatan multi pemangku kepentingan (Triple Helix Model) menjadi perhatian mereka. Model tersebut sejalan dengan perubahan kebijakan Jepang dalam kerjasama pembangunan internasional, dari kerjasama Government to Government (G to G) menjadi Government to Triple Helix Model (G to T). Kerjasama pembangunan tersebut melibatkan pemerintah, kelompok bisnis, dan perguruan tinggi.

Dalam diskusi tersebut juga dibahas mengenai kondisi sistem rantai pendingin (cold chain system) pada distribusi produk hortikultura Indonesia dan kecenderungannya di masa mendatang. VCC PIK LPPM Unpad diwakili oleh Trisna Insan Noor (Ketua PIK/Agriculture development specialist), Tomy Perdana (Agri-supply chain engineer) dan Andre Daud (Livestock supply chain risk analyst).

Dalam kesempatan tersebut, Baba Yuichi menyatakan bahwa  Pemerintah Jepang dalam waktu dekat akan mengimplementasikan program kerja sama pembangunan internasional untuk menjembatani  Foreign Direct Investment Jepang dalam rantai pasok industri pangan di Indonesia dan Thailand. Berdasarkan diskusi tersebut, VCC PIK LPPM Unpad dinilai memiliki kompetensi, pengalaman, dan jejaring yang kuat sehingga akan diusulkan untuk menjadi mitra dalam implementasi program tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Baba Yuichi dan Takao Sasaki melakukan kunjungan lapangan ke lokasi mitra VCC di daerah Lembang.

Diharapkan, penjajakan kerja sama tersebut dapat segera ditindaklanjuti implementasinya sehingga dapat menjadikan Unpad sebagai Pusat Unggulan (center of excellence) level internasional dalam pengembangan rantai pasok agribisnis yang melibatkan petani kecil. Dengan demikian, Unpad dapat berkontribusi langsung dalam peningkatan kesejahteraan petani kecil di Indonesia. *

Rilis oleh : Tim VCC PIK LPPM Unpad / art*

Share this: