Duta Besar RI untuk Thailand, Lutfi Rauf (kiri) dan Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr. (Foto: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 19/04/2013] Pada tahun 2015 nanti, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sebagai organisasi regional geopolitik dan ekonomi di Asia Tenggara akan membentuk ASEAN Community 2015. Implementasinya akan berjalan pada tanggal 31 Desember 2015 sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani di Pnom Penh, Kamboja pada 20132 lalu. Siapkah Indonesia menghadapi ASEAN Community 2015?

Duta Besar RI untuk Thailand, Lutfi Rauf (kiri) dan Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr. (Foto: Tedi Yusup)*

Duta Besar RI untuk Thailand, Lutfi Rauf mengatakan, pembentukan komunitas ASEAN yang terintegrasi tersebut memiliki peluang besar namun diiringi dengan tantangan yang besar pula. Banyak pula kalangan yang pesimis bahwa komunitas ASEAN tidak akan berjalan dengan baik.

“Opini pesimis tersebut ada karena beberapa negara dinilai tidak siap mengadapi pembentukan tersebut karena tingkat pertumbuhan ekonomi di beberapa negara tidak sama,” ujar Lutfi saat memberikan kuliah umum bertajuk “Prospek dan Tantangan Implementasi Komunitas ASEAN 2015”, Jumat (19/04) di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor. Kuliah umum ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., para dekan, dan mahasiswa Unpad.

Lebih lanjut Lutfi mengungkapkan, tujuan dari pembentukan komunitas ASEAN tersebut akan sama dengan tujuan awal dibentukanya ASEAN pada 8 Agustus 1967 lalu, yakni mempercepat proses perkembangan ekonomi, politik, dan sosiobudaya di kawasan Asia Tenggara. Seiring dengan berkembangnya ASEAN sebagai organisasi regional terbaik di dunia, ada dinamika transformasi yang dilakukan, salah satunya ialah perlunya sentralisasi ASEAN dalam menentukan arah kebijakan di kawasan Asia Tenggara.

“Prospeknya melalui integrasi tersebut, akan ada kolaborasi kerja sama dan kompetisi untuk menciptakan kemajuan ekonomi antar negara di Asia Tenggara,” ujar Lutfi.

Suasana kuliah umum Lutfi Rauf bertema “Prospek dan Tantangan Implementasi Komunitas ASEAN 2015” di Bale Sawala Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Terkait dengan kondisi di Indonesia, ada beberapa tantangan utama yang harus dihadapi Indonesia untuk mewujudkan komunitas tersebut. Tantangan tersebut ialah ubah mindset dari konsumtif menjadi produktif, serta mempersiapkan lulusan perguruan tinggi yang siap berkompetisi minimal di tingkat ASEAN. “Ini berkaitan dengan internasionalisasi program studi, kurikulum, dan program pertukaran dosen dan mahasiswa,” tambahnya.

Tantangan lainnya berupa persiapan yang belum terstruktur dengan baik, kurangnya sosialisasi terhadap komunitas ASEAN serta perlunya memasukkan komunitas ASEAN dalam kurikulum mulai dari sekolah dasar untuk membangun kesadaran ASEAN.

Lutfi pun berharap, Indonesia sebagai negara yang memiliki pengaruh terbesar di ASEAN semestinya sudah siap menghadapi pembentukan komunitas tersebut, terutama kalangan generasi muda. “Ini yang harus disadari oleh generasi muda yang sejatinya memiliki kesempatan yang sangat besar dibanding dengan generasi sebelumnya,” ujar Lutfi.*

Laporan oleh Maulana / eh *

Share this: