Teliti Industri Strategis Berbasis Pertahanan, Ivan Sulivan Raih Gelar Doktor dengan Yudisium Cum Laude

Ivan Sulivan saat mempertahankan disertasinya di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Rabu (13/03) pagi. (Foto Tedi Yusup)

[Unpad.ac.id, 13/03/2013] Koordinator Staf Pribadi (Koorspri) Panglima TNI Kolonel Laut Ivan Sulivan, S.E., M.M., berhasil meraih gelar doktor di Unpad pada Sidang Terbuka yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Kampus Unpad Bandung, Rabu (13/03), dengan judul disertasi “Pengaruh Daya Tarik Pasar dan Keunikan Sumber Daya Terhadap Strategi Bersaing dan Kreasi Nilai Serta Implikasinya pada Kinerja Bisnis”.

Ivan Sulivan saat mempertahankan disertasinya di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Rabu (13/03) pagi. (Foto oleh: Tedi Yusup)

Dalam disertasinya, Kolonel Ivan membahas tentang pentingnya peran industri strategis guna mendukung perkembangan industri pertahanan yang menuju pembangunan ekonomi nasional. Namun, nyatanya perkembangan industri strategis di Indonesia dalam kurun 10 tahun terakhir semakin terpuruk.

“Tidak optimalnya industri strategis berbasis pertahanan disebabkan lemahnya sektor perancangan strategi bersaing serta penciptaan kreasi nilai (value creation) cenderung belum sepenuhnya mengacu pada tuntutan pasar,” ungkap Kolonel Ivan.

Kolonel Ivan pun menambahkan, saat ini lemahnya kinerja industri strategis berbasis pertahanan di Indonesia didasarkan pada kesulitan untuk mencapai target penjualan yang umumnya masih di bawah 80%. Padahal, industri tersebut memegang peranan yang sangat penting untuk menjaga stabilitas keamanan dan pertahanan negara.

“Lemahnya industri strategis berbasis pertahanan tersebut juga menyebabkan semakin terpuruknya unit-unit bisnis strategis tersebut,” kata Kolonel Ivan.

Lebih lanjut Ivan mengungkapkan, unit-unit bisnis strategi berbasis pertahanan saat ini belum memiliki keunikan produk yang menjadi ciri khas produk dari unit bsinis tersebut. Padahal keunikan tersebut memiliki pengaruh yang dominan baila dibandingkan dengan pengaruh daya tarik pasar dalam mengembangan strategi bersaing.

Dalam penelitiannya, Kolonel Ivan menggunakan alat analisis berupa Partial Least Square (PLS). Keunggulan dari metode ini adalah kemampuannya untuk mengukur konstruk secara taklangsung.

Konstruknya sendiri diperoleh dari hasil diskusi antara unsur pengguna yang terdiri dari Jajaran Pimpinan Angkatan Darat, Laut, dan Udara, para Direksi Perusahaan Industri Startegis Berbasis Pertahanan, Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Wagub Lemhanas, serta para ahli dan pengamat industri strategis lainnya.

Hasil dari peneltiian tersebut, untuk meningkatkan kinerja industri strategis berbasis pertahanan pihak manajemen perlu mempertimbangkan dua hal. Pertama ialah pertimbangan untuk  aset yang tidak berwujud, seperti upaya pencitraan perusahaan, pengembangan pusat informasi yang didukung dengan fasilitas IT, pengembangan startegi pemasaran, serta upaya pemilikan hak paten untuk produk baru yang dihasilkan.

Pertimbangan kedua adalah kehandalan organisasi, seperti penguatan kualitas SDM dalam bentuk peningkatan kompetensi dan komitmen pegawai, pengembangan budaya organisasi yang lebih mampu mencitpakan iklim kerja yang keondusif, serta adanya program pengembangan karir yang lebih mengacu kepada situasi dan kondisi SDM yang ada.

Disertasi tersebut dipertahankan dengan tim Promotor yang terdiri dari Prof. Dr. H. Sucherly, S.E., M.S., Dr. Nurry Effendi, S.E., M.A., dan Dr. Hj. Imas Soemaryani, S.E., M.S. Adapun untuk tim penelaah terdiri dari Prof. Dr. H. Surachman Sumawihardja, S.E., Dr. Hj. Yevis Marti Oesman, Dr. Umi Kaltum, S.E., M.S., serta Prof. Dr. H. Suryana Soemantri selaku representasi guru besar. Dalam sidang tersebut, Kolonel Ivan akhirnya  lulus dengan yudisium cum laude dan meraih IPK 3,91.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

Share this: