Ratusan Warga Kunjungi Bakti Sosial dan Pengobatan Gratis P3GA LPPM Unpad di Cianjur

[Unpad.ac.id, 11/03/2013] Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret lalu salah satunya merupakan momentum bagi perempuan di seluruh dunia untuk ikut berperan menangani problematika sosial. Hal itulah yang mendasari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gender dan Anak (P3GA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unpad menggelar kegiatan Bakti Sosial dan Pengobatan Gratis di Desa Gekbrong, Kecamatan Warungkondang, Cianjur, Sabtu (09/03).

Ketua P3GA Unpad, Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., dan tim FKG Unpad saat sedang melakukan pengobatan gigi gratis bagi warga (Foto: Arief Maulana) *

Dibuka sejak pukul 10.00 pagi, kegiatan pengobatan gratis tersebut ramai didatangi oleh para warga di desa yang terletak di kaki Gunung Gede tersebut. Ada empat jenis pengobatan yang dibuka, yakni kesehatan umum, gigi, bayi, dan reproduksi.

Salah satu pengobatan yang paling banyak didatangi ialah pengobatan gigi. Sebagian besar pesertanya ialah anak-anak SD yang dikoordinir langsung oleh para gurunya. Tidak tampak rasa takut yang terbayang di wajah saat dokter memeriksa gigi mereka.

“Rata-rata pengobatan yang dilakukan ialah cabut gigi. Untuk pasien orang tua, biasanya hanya tambal lubang dan mencabut sisa akar gigi,” ujar ketua P3GA Unpad, Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., yang juga menjadi petugas di bagian pengobatan gigi.

Untuk jenis pengobatan lain pun tidak luput didatangi banyak warga. Mulai dari pasien anak-anak hingga orang tua mengantre untuk mendapatkan pengobatan. Salah satu pasien orang tua yang ditemui, Amat (85), rela menunggu sejak pagi untuk mendapatkan pengobatan gratis, padahal jarak dari rumahnya ke tempat kegiatan cukup jauh. Kakek yang akrab dipanggil “Aki” ini sudah lama memiliki masalah pada organ pencernaan.

“Sudah pagi saya di sini. Saya ingin mendapatkan obat gratis untuk penyakit saya,” ujarnya.

Di meja pembagian sembako, pengambilan sembako pun berlangsung kondusif. Masing-masing warga yang telah mendapatkan kupon pembagian mengambil dua kantong yang terdiri dari: satu kantong sembako, dan satu kantong baju layak pakai. Ada 100 orang kepala keluarga yang menjadi penerima bakti sosial tersebut.

Menurut Dr. Nina, kegiatan pengobatan gratis dan bakti sosial ini merupakan salah satu program kemanusiaan yang dilakukan oleh P3GA Unpad. Desa Gekbrong dipilih karena di desa ini sebelumnya telah terjadi gagal panen akibat curah hujan yang tinggi sehingga merusak ladang-ladang palawija warga. Selain itu, di desa ini masih banyak kepala keluarga yang kurang mampu.

“Di sini masih banyak warga yang tidak mampu beli beras. Padahal, desa ini jaraknya tidak terlalu jauh dari kota Cianjur. Ladang-ladang palawija di sini juga kebanyakan bukan milik mereka,” Dr. Nina mengungkapkan alasan dipilihnya Desa Gekbrong.

Berangkat dari kondisi tersebut, Dr. Nina pun berinisiatif menggalang dana swadaya untuk membeli obat-obatan dan sembako. Bukan hanya dari Unpad, dana swadaya pun berhasil terkumpul dari para warga RW. 007 Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying, Bandung, berupa sembako dan baju layak pakai.

“Untuk obat-obatan, didapat dari kas dan dana swadaya di P3GA Unpad. Adapun untuk para petugas kesehatan, kami mengajak beberapa mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keperawatan dan FKG, serta 1 orang mahasiswa dari Fikom,” ujar Dr. Nina.

Bakti Sosial P3GA LPPM Unpad untuk warga Desa Gekbrong, Kecamatan Warungkondang, Cianjur (Foto: Arief Maulana)*

Sementara itu, untuk kegiatan bakti sosial, Dr. Nina sebelumnya telah mengintruksikan untuk mendata kepala keluarga yang benar-benar layak untuk diberikan bantuan sebanyak 100 kepala keluarga. Hal tersebut dilakukan agar bantuan yang diberikan tepat pada sasaran. Penggunaan kupon pun dilakukan untuk mencegah adanya pihak lain yang memanfaatkan kegiatan tersebut.

Dr. Nina sendiri berharap, dengan menggelar kegiatan semacam ini dapat mengetuk hati pihak lain untuk ikut membantu sesama. Sebab, masih banyak daerah lain yang kondisinya hampir sama bahkan lebih memprihatinkan. Oleh karena itu, diharapkan akan lebih banyak lagi kegiatan serupa yang berfokus untuk kesejahteraan masyarakat.

“Ini juga salah satu perwujudan dari tridharma Perguruan Tinggi yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkap Dr. Nina.

Ditemui di tempat yang sama, Kepala Desa Gekbrong, Asep Miftah pun menyambut positif kegiatan pengobatan gratis dan baksos di desanya. Menurutnya, kegiatan tersebut baru pertama kali digelar di desanya.

“Terima kasih untuk P3GA Unpad yang menjadi institusi pertama yang menggelar kegiatan baksos di desa Gekbrong. Ini sangat bermanfaat bagi para warga,” pungkasnya.*

Laporan oleh Maulana / eh*

Share this: