Unpad dan BNI Gelar Pelatihan Frontliner untuk Pegawai Pemkot Bandung

Para peserta “Pelatihan Pelayanan Prima Frontliner Pemerintah Kota Bandung”, Senin hingga Rabu (10-12/12) di Bale Rumawat Kampus Unpad Bandung. (Foto: Tedi Yusup)

[Unpad.ac.id, 10/12/2012] Unpad bekerja sama antara Bank BNI dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar “Pelatihan Pelayanan Prima Frontliner Pemerintah Kota Bandung”, Senin hingga Rabu (10-12/12) di Bale Rumawat Kampus Unpad Bandung. Pelatihan ini diikuti oleh tenaga frontliner dari Kelurahan, Kecamatan, dan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemkot Bandung..

Para peserta “Pelatihan Pelayanan Prima Frontliner Pemerintah Kota Bandung”, Senin hingga Rabu (10-12/12) di Bale Rumawat Kampus Unpad Bandung. (Foto: Tedi Yusup)

“Kegiatan pelatihan ini merupakan kerja sama antara Unpad, BNI, dan Pemkot Bandung untuk meningkatkan pelayanan seorang frontliner di lingkungan Pemkot Jabar dengan sebaik-baiknya,” ujar Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat memberikan sambutan. Menurutnya, sering ditemui oknum-oknum yang kurang memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Tidak hanya di instansi pemerintah, di Unpad sendiri pun masih sering ditemui kasus-kasus semacam itu.

“Di Unpad sendiri juga ada oknum-oknum semacam itu. Kami juga telah membuat pelatihan serupa khususnya menjelang penerimaan mahasiswa baru,” tambah Rektor.

Kegiatan ini juga digelar sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan program Reformasi Birokrasi yang sedang digalakkan. Program tersebut salah satunya ialah meningkatkan aktivitas pelayanan publik kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. BNI pun dipilih untuk menjadi salah satu pemateri berdasarkan pengalaman dalam melaksanakan pelayanan publik yang baik. “Semoga dengan pelatihan ini merupakan wujud dari kecintaan kita terhadap Kota Bandung,” pungkas Rektor.

Senada dengan Rektor, Walikota Bandung, Dr. H. Dada Rosada, S.H., M.Si., mengapresiasi positif pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk “menegur” beberapa tenaga frontliner di lingkungan Pemkot Bandung yang kurang memberikan pelayanan yang baik kepada publik. Pihaknya juga sering menemukan beberapa instansi yang kurang memberikan pelayanan prima, baik pelayanan secara langsung maupun pelayanan lainnya. Apabila dibiarkan terus menerus, dikhawatirkan akan merembet ke beberapa instansi lainnya.

“Kita harus perbaiki. Jangan sampai misalnya yang satu dua seperti itu dikeluhkan masyarakat kalau dibiarkan kan nanti bertambah banyak. Ini juga terjadi bukan hanya di intansi pemerintah, tapi juga di instansi swasta,” ujar Walikota.

Permasalahan tersebut menurutnya bisa terjadi karena beberapa hal. Pertama, masih belum tahunya tenaga frontliner mengenai cara memberikan pelayanan yang baik kepada publik. Kedua, permasalahan pribadi yang terkadang sering dibawa ke kantor. Oleh karena itu, Walikota berharap melalui pelatihan ini, peserta semakin mengetahui bagaimana sikap profesional yang harus dimiliki oleh seorang frontliner agar mampu menghasilkan pelayanan terbaik kepada publik.

“Pelatihan ini dapat memberikan output yang baik kepada para peserta,” ujar Walikota sambil membuka kegiatan.

Berbagai materi akan diberikan dalam pelatihan ini guna menunjang kualitas pelayanan yang baik. Menurut Head of Ritel Customer dari BNI Cabang Bandung, Rudianto, ada indikator penilaian kepada seorang frontliner. “Indikator itulah yang akan kami bagi kepada para peserta sebagai peningkat kualitas untuk seorang frontliner,” ujarnya.*

Laporan oleh Arief Maulana/mar

Share this: