Tim D-III FMIPA Unpad Berhasil Raih Posisi Tiga Besar Kompetisi Lumia App Olympiad Melalui Aplikasi “Faskes”

Salah satu anggota tim Pation, Rahmat Awaludin (kiri) dan dosen pembimbingnya, Erick Paulus, M.Kom., (kanan) juga berhasil meraih posisi tiga besar dalam kompetesi “Lumia App Olimpiad” dalam kategori Map and Navigation yang diadakan oleh Nokia dan Microsoft. (Foto: Tedi Yusup)

[Unpad.ac.id, 14/13/2012] Berbagai macam perangkat tambahan yang ada dalam sebuah ponsel saat ini sudah sangat berkembang dengan begitu cepat. Perangkat tambahan atau aplikasi tersebut sudah selayaknya harus dapat menjadi solusi atas permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Berangkat dari hal tersebut, para mahasiswa D-III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unpad telah berhasil mengembangkan sebuah aplikasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia.

Salah satu anggota tim Pation, Rahmat Awaludin (kiri) dan dosen pembimbingnya, Erick Paulus, M.Kom., (kanan) yang berhasil meraih posisi tiga besar dalam kompetesi “Lumia App Olimpiad” dalam kategori Map and Navigation yang diadakan oleh Nokia dan Microsoft. (Foto: Tedi Yusup)

“Sebuah aplikasi yang bagus harus bisa memecahkan masalah sosial. Jadi kita tidak berfokus pada apa yang bisa dilakukan aplikasi ini tetapi apa yang bisa user lakukan ketika berinteraksi dengan aplikasi ini,” tutur Rahmat Awaludin (Manajemen Informatika, 2009), salah satu pengembang aplikasi yang mereka namakan “Faskes” (Fasilitas Kesehatan) ketika ditemui di Ruang UPT Humas Unpad, Gedung Rektorat Unpad, kampus Jatinangor, Jumat (14/12).

Aplikasi ini diciptakan oleh Rahmat dan teman-temannya yang tergabung dalam kelompok Pation. Selain Rahmat, tergabung juga mahasiswa FMIPA lainnya yaitu Raffi Ditya (Teknik Informatika, 2009) dan Ryan Bayu AP (Manajemen Informatika, 2011). Dikatakan Rahmat, munculnya aplikasi ini sendiri bermula dari sebuah ide sederhana yaitu seorang user pemilik smartphone bisa dengan mudah sekali menemukan fasilitas kesehatan yang ada di seluruh kota di Indonesia.

Banyak masyarakat pada jaman ini khususnya yang tinggal diperkotaan mengalami masalah dalam mencari informasi lokasi fasilitas kesehatan. Tidak jarang orang malu bertanya tentang informasi tersebut karena penyakit yang dialaminya merupakan hal yang sangat pribadi. Atas dasar ranah privasi tersebut, terkadang orang juga lebih mengandalkan teknologi pengakses informasi cepat seperti search engine dalam mencari informasi lokasi fasilitas kesehatan ketimbang bertanya kepada orang lain. Maka, untuk menjawab kebutuhan tersebut, aplikasi ini pun diciptakan agar masyarakat dapat lebih mudah memperoleh informasi yang akurat mengenai informasi kesehatan yang dibutuhkannya.

Aplikasi ini mengembangkan sebuah feature pintar dimana hanya dengan mengetikkan nama penyakitnya, seorang user dapat memperoleh fasilitas kesehatan yang dibutuhkan. “Dia memiliki sistem cerdas kita bisa mengetikkan jenis penyakit yang kita miliki kemudian kita akan temukan rumah sakit yang dapat menangani penyakit tersebut,” tutur Rahmat.

Tak hanya sampai disitu, user juga dapat memperoleh informasi mengenai jarak tempuh dan jalan mana yang dapat dipergunakan agar mereka cepat sampai ke fasilitas kesehatan tersebut. Dengan tiga langkah mudah, buka aplikasi, tentukan jenis penyakit, dan dapatkan lokasinya.

Aplikasi yang mereka kembangkan tersebut kini juga berhasil meraih posisi tiga besar dalam kompetesi “Lumia App Olympiad” dalam kategori Map and Navigation yang diadakan oleh Nokia dan Microsoft. Sekarang ini, mereka juga sedang berusaha untuk memperoleh medali emas dalam kompetisi yang finalnya akan dilaksanakan pada tanggal 18 Desember mendatang di Bapindo Plaza, Jakarta.

Dalam rentang waktu hingga hari H tersebut, dikatakan Erick Paulus, M.Kom., dosen pembimbing dari para mahasiswa tersebut bahwa pihak penyelenggara memberikan kesempatan pada mereka untuk  terus mengembangkan aplikasinya.

“18 Desember nanti itu adalah presentasi project. Jadi aplikasi kita dipresentasikan dan dalam seminggu ini kita dikasih kesempatan mengembangkan aplikasi yang kita miliki kemudian kita harus publish ke store nya Nokia dan akan di tes oleh quality control-nya Nokia di Finlandia,” jelas Erick.

Selain melalui aplikasi dan presentasi, salah satu penilaian lain yang digunakan dalam kompetisi ini adalah dengan mengirimkan sebanyak-banyaknya twit dalam social media twitter untuk mendukung aplikasi ini menjadi juara. Diharapkan Erick, seluruh keluarga besar Unpad pun dapat membantu mereka dengan mengirimkan twit dengan format [(Komentar Anda) http://youtu.be/4trJUY-GU2c #faskes @pajajaranIT  #PATION  #LumiaAppsOlympiad].

“Kami berharap civitas akademika yang besar ini dapat membantu kita dalam meraih medali emas tersebut,” harapnya.

Berkaitan dengan rekomendasi fasilitas kesehatan yang diberikan, Erick juga menambahkan bahwa untuk saat ini rekomendasi masih berdasarkan atas tempat terdekat si user. Namun, kedepannya berbagai macam perubahan juga akan dilakukan dengan melibatkan user untuk memberikan rekomendasi fasilitas kesehatan yang terbaik. “Untuk saat ini rekomendasi yang kita lakukan masih berdasarkan lokasi yang paling dekat. Namun, kedepannya kita juga akan kembangkan berdasarkan rekomendasi user,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Indra Nugraha/mar

Share this: