Unpad Mengedepankan Riset yang Ilmiah, Praktis dan Aplikatif

Suasana Workshop “Menggagas Orientasi Penelitian Unpad Masa Depan” yang diselenggarakan dalam rangkaian Dies Natalis 55 Unpad, bertempat di BTC Hotel, Bandung, Senin (19/11). (Foto: Tedi Yusup)

[Unpad.ac.id, 19/11/2012] Sejalan dengan visi untuk menjadi universitas yang unggul dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi kelas dunia, Unpad terus bebenah diri dengan merancang sebuah grand strategy melalui beberapa tahapan periode 5 tahunan. Di periode 2012-2016 sekarang, Unpad sendiri tengah menjalankan strategi guna menjadi universitas riset dan pelayanan bermutu.

Suasana Workshop “Menggagas Orientasi Penelitian Unpad Masa Depan” yang diselenggarakan dalam rangkaian Dies Natalis 55 Unpad, bertempat di BTC Hotel, Bandung, Senin (19/11). (Foto: Tedi Yusup)

Berkaitan erat dengan riset, Unpad sendiri lebih mengedepankan riset yang tak hanya memiliki kepentingan dalam hal ilmiah semata tetapi juga praktis serta aplikatif, mampu diterapkan di tengah permasalahan yang ada di masyarakat.

“Salah satu misi menyangkut riset adalah mengembangkan riset unggulan yang berbasis kepada penelitian, atau keungulan penelitian lokal yang bisa mengembangkan keilmuan dan juga bisa menyelesaikan permasalahan pembangunan bangsa,” ujar Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., ketika ditemui di ruang kerjanya, di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (19/11).

Berdasarkan rekam jejak dan payung penelitian internal Unpad, telah disusun pula Rencana Induk Penelitian (RIP) Unpad guna menjadi acuan para peneliti di lingkungan Unpad. RIP Unpad itu sendiri memuat 5 bidang unggulan sebagai pilar penelitian di liingkungan Unpad yang terdiri atas Pangan, Lingkungan Hidup, Kesehatan, Energi, serta Kebijakan, Budaya dan Informasi.

Untuk mendukung kelima pilar tersebut, maka pada Senin-Jumat (19-23/11), Unpad mengadakan sebuah workshop bertajuk “Menggagas Orientasi Penelitian Unpad Masa Depan” di BTC Hotel, Bandung dan diikuti oleh para peneliti di lingkungan Unpad. Workshop tersebut diselenggarakan guna membuat sebuah perencanaan teknis dari pilar tersebut kedalam tiap-tiap cluster. Cluster ini sendiri merupakan topik-topik spesifik penelitian yang ditunjang oleh bidang ilmu terkait didalamnya. Tidak menutup kemungkinan, penelitian-penelitian ini sendiri nantinya dapat membuka kerja sama antar cluster maupun kerja sama antar pilar.

Dikatakan Dr. Eng. Camellia Panatarani, M.Si, selaku ketua pelaksana bahwa output yang diharapkan dari workshop ini adalah tersusunnya sebuah dokumen roadmap penelitian serta dokumen rencana penelitian Unpad. Sehingga, nantinya penelitian-penelitian yang dilakukan di Unpad diharapkan tidak bersifat pribadi lagi namun secara utuh menjadi trademark penelitian milik Unpad.

“Kita tidak mau ketika seseorang pensiun itu ilmunya mati. Jadi ada regenerasi, sehingga penelitian pun tersusun dari mulai penelitian dasar sampai ke penelitian terapan dan jadi produk atau kebijakan,” tutur Dr. Camellia.

Dengan terstrukturnya penelitian Unpad tersebut, diharapkan juga nantinya para mahasiswa pun tidak perlu kebingungan ketika akan melakukan tugas akhir guna mencari judul penelitian. Roadmap penelitian yang telah disusun tersebut dapat ditawarkan kepada para mahasiswa agar penelitian itu sendiri dapat berkesinambungan.

Melalui penguatan penelitian secara internal tersebut, Dr. med Setiawan juga berkeyakinan bahwa penelitian itu dapat menjadi bekal untuk ditawarkan keluar dalam bentuk kerja sama baik kemitraannya dengan akademisi yang lain, ataupun dengan kalangan bisnis dan perusahaan.

Unpad sendiri terus mendukung terlaksananya berbagai macam penelitian ini sesuai dengan tridharma perguruan tinggi. Selain hibah, Dr. med. Setiawan juga menuturkan bahwa Unpad telah mempersiapkan sarana dan prasarana untuk penelitian termasuk di dalamnya sumber daya manusia yang dalam hal ini para laboran guna membantu penelitian itu berjalan dengan lancar.

Sementara itu, berkaitan dengan penelitian yang tengah dan akan dijalankan nantinya Dr. Camellia juga berharap penelitian-penelitian itu tidak hanya sebatas laporan saja tetapi hingga mencapai produk jadi. “Harapannya kita tidak ingin ini sekedar hanya menjadi sebuah laporan penelitian saja, tetapi lebih dari pada itu dapat menjadi sebuah produk, baik itu prototype atau mungkin sebuah kebijakan,” ujarnya.*

Laporan oleh: Indra Nugraha/mar

Share this: