Perpustakaan Seharusnya Menyediakan Tempat dan Bacaan yang Membuat Masyarakat Nyaman

Agus Munawar (kanan), pendiri Taman Bacaan Masyarakat, Sudut Baca Soreang ketika menjadi pembicara dalam Sharing Taman Baca Masyarakat (TBM) “Dari Buku untuk Masyarakat kepada Dunia” di Ruang Oemi Abdurachman, kampus Fikom Unpad, Jatinangor, Jumat (30/11).*

[Unpad.ac.id, 30/11/2012] Buku merupakan gudangnya ilmu, ia laksana gerbang informasi sekaligus jalan menuju kehidupan yang lebih kaya akan pengetahuan. Perpustakaan sebagai tempat yang paling representatif untuk menempatkan sebuah buku sudah seharusnya dikelola melalui cara-cara pelayanan yang lebih dekat dengan masyarakat. Sikap terlalu formil yang ada disebuah perpustakaan selama ini dirasa kurang mampu menarik keinginan masyarakat untuk menggali pengetahuan di dalam sebuah buku.

Agus Munawar (kanan), pendiri Taman Bacaan Masyarakat, Sudut Baca Soreang ketika menjadi pembicara dalam Sharing Taman Baca Masyarakat (TBM) “Dari Buku untuk Masyarakat kepada Dunia” di Ruang Oemi Abdurachman, kampus Fikom Unpad, Jatinangor, Jumat (30/11).*

“Ketika masuk perpustakaan banyak aturan-aturan yang harus dipenuhi, terlalu serius,” tutur Agus Munawar, pendiri Taman Bacaan Masyarakat, Sudut Baca Soreang ketika menjadi pembicara dalam Sharing Taman Baca Masyarakat (TBM) “Dari Buku untuk Masyarakat kepada Dunia” di Ruang Oemi Abdurachman, kampus Fikom Unpad, Jatinangor, Jumat (30/11). Sharing ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Temu Ilmiah Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan Se-Indonesia.

Lebih lanjut, Agus yang telah kurang lebih 12 tahun mengabdi kepada masyarakat melalui berbagai taman bacaan ini menuturkan bahwa sudah seharusnya sebuah perpustakaan atau tempat bacaan lainnya menyediakan tempat sekaligus bacaan yang membuat masyarakat nyaman. Jangan sampai masyarakat merasa enggan membaca karena ia takut. “Bagaimana buku dekat dengan masyarakat dan bagaimana masyarakat dapat mudah mengakses buku tanpa merasa canggung maupun angker,” tambahnya.

Layaknya TBM yang Agus kelola sekarang, dengan kreatif tempat yang ia dirikan itu kini telah menjadi  bagian dari kehidupan masyarakat Soreang. Tak hanya menjadi tempat bacaan semata, ia juga menyediakan berbagai macam layanan agar masyarakat lebih dekat dengan buku. Berbagai macam kegiatan ia lakukan seperti layanan wisata baca, cerita anak, dongeng, wisata lukis, permainan tradisional, serta kegiatan lain yang mungkin sangat jauh kaitannya dengan kegiatan membaca itu sendiri.

Agar kehadirannya dirindukan oleh masyarakat, pengelola sebuah perpustakaan maupun taman bacaan juga harus memiliki teladan yang baik. Cinta buku merupakan hal paling dasar yang harus dimiliki seorang pengelola. Berdasarkan pengalamannya, sikap penggerak dan berkarakter juga harus dimiliki oleh seorang yang ingin mengelola sebuah TBM agar dapat meretas masalah yang ada di masyarakat.

“Orang yang berkepribadian baik, penuh semangat dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan, kreatif, terarah, dan terus menerus, akan menjadikan TBM yang dibutuhkan, sebab kehadirannya menjadi solusi masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.

Temu Ilmiah Nasional

Temu Ilmiah Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan Se-Indonesia diadakan untuk pertama kalinya oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad. Acara yang akan digelar hingga tanggal 2 Desember 2012 esok ini berhasil mengumpulkan 54 orang peserta dari 7 universitas yang ada di seluruh Indonesia diantaranya Univeritas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Wijaya Kusuma, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Airlangga, dan Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry.

Selain seminar, dalam Temu Ilmiah Nasional ini diadakan juga berbagai macam perlombaan seperti lomba karya ilmiah dan lomba video dokumenter yang mengangkat potensi wisata didaerah setiap wilayah para peserta.

Yafi Yahya Rahmadi, Ketua Pelaksana Temu Ilmiah Nasional ini berharap selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan ini juga dapat menambah wawasan keilmuan di bidang ilmu informasi dan perpustakaan bagi para mahasiswa. “Kita berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kreativitas dan produktivitas mahasiswa ilmu informasi dan perpustakaan itu sendiri sekaligus ajang untuk menciptakan keakraban diantara para mahasiswa ilmu informasi dan perpustakaan,” tandasnya.*

Laporan oleh: Indra Nugraha/mar

 

Share this: