CBC Fapet Unpad Ikuti Training to be Animal Welfare Trainer

Peserta pelatihan "Training to be Animal Welfare Trainer" sedang mempraktikkan ilmunya dihadapan para trainer.*

[Unpad.ac.id, 19/10/2012] Di tahun 2011 lalu, gejolak negatif terjadi pada bisnis sapi potong di Indonesia dan Australia. Hal tersebut dikarenakan perlakuan yang tidak semestinya terhadap sapi-sapi potong Australia di beberapa Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Indonesia. Masalah Animal Welfare atau kesejahteraan tersebut memang menjadi hal yang serius bagi pemerintah Australia. Padahal, impor ternak sapi hidup dari Australia ke Indonesia pada tahun 2011 mencapai 413.359 ekor atau 60 % dari total ekspor ternak sapi Australia, sebuah pasar yang potensial bagi Australia.

Peserta pelatihan “Training to be Animal Welfare Trainer” sedang mempraktikkan ilmunya dihadapan para trainer.*

Animal Welfare di Australia telah didukung oleh serangkaian model kode tata laku kesejahteraan hewan, meliputi manajemen, termasuk penanganan dan transportasi, dari semua spesies ternak pokok. Hal ini juga yang ingin diterapkan oleh pemerintah Australia melalui MLA (Meat Livestock Australia) pada industri sapi potong di Indonesia. MLA adalah lembaga konsultasi yang biasa menyediakan pelatihan yang berkaitan dengan perlakuan ternak asal Australia.

Untuk lebih meminimalkan perlakuan yang salah terhadap hewan ternak, maka pada Senin (13 /10) lalu, MLA bekerja sama dengan Charles Sturt University membuat program pelatihan Training to be Animal Welfare Trainer. Program ini berlangsung selama lima hari dan  bertempat di Feedlot PT Lembu Jantan Perkasa(LJP) Serang, Banten dan RPH Sinar Mulya Tangerang.

Pelatihan diikuti oleh perwakilan dari Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian RI, Dinas Peternakan Provinsi Banten, Animal Welfare Officer LJP dan anggota Cattle and Buffalo Club (CBC) Fakultas Peternakan Unpad yang diwakili oleh Wahyu Ramdani dan Dwi Ahmad Fauzi.

Materi pelatihan disampaikan langsung oleh Drh. Helen Fadma, Dr. Ross Ainsworth, Matt Reed (MLA) dan Rebecca Doyle (Charles Sturt University), para pakar animal welfare dari Australia. Materi yang disampaikan dalam pelatihan itu sendiri berupa Animal Handling, Land Transport, Feedlot Management, Lairage, Slaughter with Stunning and without Stunning.

Hasil dari pelatihan ini akan dirangkum dalam sebuah modul standar Pelatihan Animal Welfare. Modul yang sudah dirangkum oleh MLA dan CSU akan diberikan kepada para trainer, sehingga para trainer dapat kemabali melakukan pelatihan tentang Animal Welfare di tempatnya masing-masing.

“Pelatihan ini bertujuan untuk membuat modul standar sebagai acuan bagi para pelatih Animal Welfare di Indonesia. Pelatihan juga bertujuan menciptakan pelatih yang terampil dalam Animal Welfare,” tegas Drh. Helen Fadma.*

Rilis oleh: CBC Fapet Unpad/ind

 

Share this: