Perlunya Dosen Wali yang Terampil Untuk Tangani Permasalahan Mahasiswa

[Unpad.ac.id, 11/09/2012] Meningkatnya jumlah mahasiswa yang diterima di Unpad harus diimbangi kemampuan dosen wali yang terampil dalam menangani permasalahan mahasiswa. Bila tidak, hal ini akan berpotensi memunculkan permasalahan yang lebih kompleks dan tentu saja menghambat proses akademik mahasiswa selama berkuliah.

Ketua Tim Pelaksana Bimbingan dan Konseling (TPBK) Unpad, Dr. Titin Nurhayati Ma’mun mengatakan, semua permasalahan tersebut akan berakibat terancamnya putus studi pada mahasiswa.  “Untuk menghasilkan lulusan yang dapat menghasilkan studi tepat waktu, salah satunya adalah memiliki dosen wali yang dapat memberikan layanan bimbingan akademik yang baik, serta memberikan konsultasi pembimbingan dan pendampingan baik individual maupun berkelompok,” ujar Dr. Titin ketika memberikan pengarahan pada kegiatan Penataran Dosen Konselor Angkatan XIX Unpad, Selasa (11/09), di Wisma Unpad, Jalan Cimandiri No. 14, Bandung.

Dr. Titin menambahkan tidak semua harapan tersebut dapat langsung terwujud, sebab kenyataannya banyak menemui hambatan. Hal tersebut diakibatkan oleh masa-masa transisi yang dialami mahasiswa baru ketika memasuki dunia perkuliahan. Masa-masa transisi tersebut diantaranya ialah berubahnya sikap bergantung kepada keluarga ke mandiri (sosial/emosional), berubahnya masa SMU ke perguruan tinggi, dan berubahnya fase usia remaja ke dewasa awal.

Karena itu mahasiswa lebih dihadapkan ke masalah nonakademik. Banyaknya kasus yang terjadi dapat berdampak pada semangat yang merosot dan terjadi perubahan sikap dan perilaku pada mahasiswa dan terancam putus studi.

“Oleh karena itu, mahasiswa mempunyai hak memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan minat dan bakatnya. Dosen wali pun haruslah berperan menanggulangi kasus-kasus yang dialami mahasiswa. Dosen haruslah berani mengambil keputusan dan juga harus sportif,” ujar Titin.

Senada dengan Titin, Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, M.S., kenyataannya peranan dosen wali khususnya dalam studi mahasiswa hanya diperlukan sebagian kecil saja, salah satunya ialah pada saat perwalian. Diharapkan, tugas ke depan dosen wali bukan hanya dibutuhkan pada saat perwalian. Segala sesuatu yang berkaitan dengan mahasiswa menjadi tugas seorang dosen wali.

“Kita perbaiki secara pelan-pelan sistem konselor ini,” kata Prof. Engkus saat membuka kegiatan penataran.

Kegiatan Penataran Dosen Konselor Angkatan ke-19 ini digelar selama 3 hari, 11 September hingga 13 September 2012. Kegiatan yang diikuti oleh 35 dosen dari 14 Fakultas di Unpad ini merupakan program rutin yang digelar oleh TPBK. Adapun materi yang disampaikan dalam penataran ini adalah Kode Etik Konseling, Komunikasi dalam Konseling, serta Teknik Mengenal dan Memahami Masalah.

“Penataran ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada dosen wali untuk bisa memahami dan menangani permasalahan mahasiswa. Semoga materi yang disampaikan baik teori maupun praktik sudah mempunyai kemampuan mengenal dan melakukan upaya-upaya dalam mengatasi permasalahan mahasiswa,” ujar Dr. Edy Suryadi, Ir. M.T., selaku Ketua pelaksana kegiatan. *

Laporan oleh: Arief Maulana/mar*

Share this: