Pentingnya Pengetahuan dan Teknologi untuk Eksplorasi Kekayaan Alam Indonesia

[Unpad.ac.id, 17/09/2012] Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya mineral. Logam mulia, logam dasar, logam ringan, hingga elemen bumi langka, termasuk energi fosil yang terkandung dalam perut bumi Indonesia. Oleh karena itu, kita membutuhkan teknologi, pengetahuan, dan pengalaman guna meningkatkan kemampuan dalam mengeksplorasi sekaligus mengeksploitasi kekayaan alam tersebut.

Bajanuddin Tambun menyampaikan pidatonyapada 2nd Asia Africa Mineral Resources Conference, Senin (17/09).* (Foto: Tedi Yusup)

Hal tersebut dikemukakan oleh Bajanuddin Tambun, Manajer Teknik Perencanaan dan Sumber Daya PT Aneka Tambang (Antam) yang hadir mewakili Wakil President PT Antam ketika menjadi pembicara kunci dalam 2nd Asia Africa Mineral Resources Conference yang digelar di Bale Rumawat, kampus Unpad Dipati Ukur, Senin (17/09).

“Potensi Indonesia ini sangat besar. Ini kita baru menemukan sedikit sebenarnya. Persoalan sekarang, sumber daya itu ada di lahan hutan yang masih terproteksi. Kemudian, itu juga tertutup oleh endapan yang lebih muda, endapan vulkanik. Itu tantangannya. Jadi kita harus menguasai teknologi,” jelas Bajanuddin seusai memberikan pemaparan berkenaan dengan makalahnya yang berjudul “Challenge and Opportunities of Gold Investment in Indonesia”.

Lebih lanjut, Bajanuddin juga memaparkan potensi kekayaan sumber daya mineral tersebut yang tersebar dari mulai sabang hingga merauke, terutama di daratan papua. Secara geologis, Indonesia merupakan daerah tektonik yang sangat luar biasa dimana ia dikelilingi oleh tiga lempeng tektonik besar. Hal tersebut merupakan salah satu anugerah yang membuat negeri ini menjadi sangat subur.

Diakhir, ia juga menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya konferensi ini. Menurutnya, melalui konferensi seperti ini komunikasi antara dunia industri dan perguruan tinggi dapat lebih terjalin erat. “Selamat kepada semua orang yang telah antusias dan memberikan pemahaman yang lebih baik guna berbagi informasi di dalam konferensi ini,” tuturnya.

Konferensi ini dihadiri juga oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia dan Vice Dean Faculty of Engineering, Kyushu University, Prof. Koichiro Watane. Selain itu terdapat dua pembicara kunci lainnya dari PT. Nusa Halmahera Minerals dan PT. Eksplorasi Nusa Jaya.

Dalam konferensi ini, turut hadir juga perwakilan dari 14 negara Asia dan Afrika yang diantaranya adalah dari Jepang, Thailand, Mesir, Malaysia, dan lainnya. Setidaknya tercatat 25 makalah oral, termasuk didalamnya pembicara utama serta 30 makalah poster berhasil terkumpul dari para peserta konferensi.

Ketua pelaksana konferensi, Dr. Mega F. Rosana, berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk saling bertukar informasi diantara negara-negara di Asia dan Afrika. Informasi baik sumber daya, penemuan-penemuan, maupun metode dan teknologi pemanfaatannya.

Lebih lanjut ia juga berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi pemicu bagi para peneliti muda untuk melakukan penelitian terhadap sumber daya yang ada di negeri ini. “Kegiatan ini diharapkan dapat mengangkat dan meningkatkan keinginan untuk para peneliti-peneliti muda, khususnya yang ada di universitas baik S1, S2, maupun S3 supaya lebih tertarik melakukan penelitian-penelitian yang lebih spesifik,” harapnya.*

Laporan oleh: Indra Nugraha/mar*

 

Share this: