Mahasiswa Fisika Unpad Amati Peristiwa Gerhana Matahari Sebagian di Kampus Jatinangor

[unpad.ac.id, 27/12/2019] Terjadinya peristiwa gerhana matahari pada Kamis (26/12) mengundang perhatian sejumlah praktisi untuk mengamatinya, tidak terkecuali mahasiswa Universitas Padjadjaran.

Kolase foto gerhana matahari sebagian yang berhasil diabadikan tim Orion dari komunitas Light Seeker Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran, Kamis (26/12) lalu. (Foto: Light Seeker/Muhammad Galih Prawiradilaga dan Muhammad Shafly Hamzah)*

Tidak ingin melewatkan fenomena langka tersebut, sejumlah mahasiswa program studi Fisika Universitas Padjadjaran yang tergabung dalam tim Orion komunitas Light Seeker FMIPA Unpad melakukan pengamatan gerhana matahari sebagian. Pengamatan dilakukan di lapangan basket FMIPA Unpad, Jatinangor, Kamis (26/12).

“Indonesia sangat beruntung mendapatkan Gerhana Matahari tahun ini. Terakhir kali terjadi Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016 di Bangka Belitung serta beberapa daerah di Kalimantan dan Sulawesi,” tutur salah satu anggota tim Muhammad Galih Prawiradilaga.

Galih menjelaskan, pada tahun ini, Indonesia mendapat giliran fenomena gerhana matahari cincin yang melewati sebagian daerah di Sumatera dan Kalimantan. Sementara pulau Jawa hanya mendapat sekitar 70% cakupan gerhana, sehingga hanya terlihat sebagai gerhana matahari sebagian saja.

Dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad, untuk mengamati gerhana secara aman diperlukan filter khusus yang mampu meredam sebagian besar intensitas cahaya matahari. Anggota tim Orion yang lain, Muhammad Shafly Hamzah menjelaskan, filter ini dipasang pada tabung optik teleskop ataupun dalam bentuk kacamata.

“Dengan menggunakan filter khusus, matahari akan terlihat berwarna jingga-kuning. Jika kita tidak menggunakan filter untuk melihat langsung ataupun mengambil gambar menggunakan kamera, cahaya matahari akan merusak mata kita dan juga sensor yang ada di kamera” ujar Shafly.

Pada aktivitas pengamatan ini, tim menggunakan dua buah teleskop yang sudah menggunakan filter khusus yang diambil dari mika plastik hitam pada disket, filter teleskop, serta kacamata khusus untuk melihat gerhana. Hasilnya, tim berhasil memotret peristiwa gerhana matahari sebagian yang terjadi antara pukul 10.45 – 14.45 WIB.

“Light Seeker” sendiri merupakan komunitas astronomi yang dibentuk pada tahun 2017 oleh sekelompok mahasiswa Fisika FMIPA Unpad. Selain mengamati gerhana matahari sebagian, “Light Seeker” sudah dua kali melakukan pengamatan gerhana, yaitu gerhana bulan total pada tanggal 28 Juli 2018 dan gerhana bulan sebagian pada 17 Juli 2019.*

Rilis: Komunitas Light Seeker/am

 

Share this: